WahanaNews.co | Badai matahari menghantam Bumi selama akhir pekan, dan ada potensi badai lainnya akan menyerang.
Jika badai lain melanda, sistem saluran udara tegangan tinggi dapat terpengaruh, yang berpotensi menyebabkan masalah pada jaringan listrik dan perangkat GPS.
Baca Juga:
Fenomena 'Bulan Kedua' di Bumi! Asteroid 2024 PT5 Hebohkan Netizen
Pusat Prediksi Cuaca Antariksa Administrasi Kelautan dan Atmosfer (Nasional National Oceanic and Atmospheric Administration/NOAA) mengklasifikasikan badai matahari ini kategori sedang.
Badai geomagnetik G2, yang menghantam Bumi pada Minggu 7 Agustus 2022, adalah hasil dari angin atau partikel bermuatan dari matahari, menabrak medan magnet bumi.
Badai kedua, yang diklasifikasikan NOAA sebagai badai G1 atau skala kecil, mungkin akan terjadi hari ini. Menurut SpaceWeather.com, badai akhir pekan, yang tidak diperkirakan dan datang secara tidak terduga, mencapai kecepatan hingga 600 kilometer per detik.
Baca Juga:
Pisah Sambut Kajari Samosir: Estafet Kepemimpinan di Bumi Ulos
Sedangkan angin matahari, menurut keterangan Space.com, diketahui mencapai kecepatan 800 km per detik. Bukan hanya berpotensi menyebabkan masalah pada jaringan listrik dan perangkat GPS, pesawat ruang angkasa di orbit juga dapat terpengaruh.
Termasuk, peningkatan elektron berenergi tinggi di dalam magnetosfer, serta mengganggu perilaku hewan karena beberapa hewan yang bermigrasi mengandalkan medan magnet Bumi untuk bernavigasi.
Matahari memuntahkan badai matahari secara kontinu akhir-akhir ini, saat mencapai puncak siklus 11 tahunan.