WahanaNews.co | Nokia pernah menjadi raja ponsel pada akhir abad 20 sampai awal tahun 2000-an.
HMD Global selaku pemegang merek Nokia pun punya ambisi besar untuk kembali merangkak naik di pasar ponsel Indonesia.
Baca Juga:
Lebih Memukau, Vivo V30e Siap Hadirkan 3D Curved Screen dan Ultra Slim Design
Vendor ponsel asal Finlandia ini ingin setidaknya memasuki lima besar vendor ponsel di Indonesia dan kembali menjadi merek ponsel sejuta umat.
General Manager HMD Global Indonesia Hero Tjokroardi mengatakan saat ini Nokia sudah memasuki daftar lima vendor ponsel teratas di lebih dari 40 negara.
Ia mengungkap Nokia saat ini sudah mendominasi pasar feature phone di Tanah Air, dan berharap bisa meniru kesuksesannya untuk pasar smartphone.
Baca Juga:
Hape Rusak? Vivo Punya Layanan Perbaikan Antar Jemput Lho!
"Kita ada ambisi masuk top 5 di Indonesia ya, jadi kita mulai dengan mengeluarkan produk-produk yang kompetitif ini karena market itu sangat product driven. Begitu ada produk satu atau dua yang keluar itu tarikannya luar biasa. Yang kita harapkan ndak lama-lama lah ya, harusnya bisa masuk ke top 5," kata Hero dalam wawancara dilansir dari Detikcom di Jakarta, Kamis (22/9/2022).
Untuk mencapai ambisinya tersebut, Nokia sudah menyiapkan beberapa amunisi.
Pertama, HMD Global memposisikan Nokia sebagai brand alternatif dari Eropa di tengah pasar ponsel Android yang dikuasai brand Asia.
Selain itu, HMD Global juga terus mempelajari kebiasaan belanja ponsel konsumen di Indonesia.
Untuk menarik perhatian konsumen, HMD Global juga akan mengadakan program pembayaran secara cicilan untuk ponsel Nokia.
Dari segi produk, Nokia menjagokan perangkat yang awet dan tahan lama dengan sistem operasi Android murni yang terus mendapatkan update keamanan secara berkala.
Menurut Hero ini update keamanan ini yang paling penting di tengah ramainya kasus kebocoran data pribadi.
"Jadi mereka akan mendapatkan dengan spek yang sama produk Eropa merek terkenal terus performance-nya juga bagus dan security-nya bagus. Security itu yang penting, sekarang banyak data-data pribadi yang terambil sana sini, itu kita depankan security," jelas Hero.
Karena bertekad menjadi ponsel sejuta umat, Hero mengatakan HMD Global akan fokus membawa ponsel dengan harga yang kompetitif dan terjangkau untuk konsumen Indonesia.
Lantas, apa artinya ponsel flagship Nokia tidak akan masuk Indonesia?
"Flagship-nya kita pelajari dulu karena kalau kita mau masukin ke Indonesia kita kan harus memproduksi. Kalau memproduksi volumenya sedikit itu voluemnya nggak masuk," ucap Hero.
"Lebih baik kita bangun ini dulu, lalu ini dapat nanti atasnya lagi, atasnya lagi. Kan terkenalnya Nokia HP sejuta umat, bukan HP segelintir orang, tapi sejuta umat," pungkasnya. [rin]