WahanaNews.co | BMKG masih memantau aktivitas bibit siklon tropis 94S di wilayah Samudera Hindia, dan kini dia muncul di sebelah selatan Jawa Tengah. Bibit siklon itu, ditambah dengan yang terbaru bibit Siklon Tropis 97W di Laut Cina Selatan, memberi pengaruh terhadap prakiraan cuaca hari ini, Senin 21 November 2022, yang dibuat BMKG.
Bibit Siklon Tropis 97W terpantau berada di Laut Cina Selatan sebelah tenggara Vietnam. Bibit siklon ini bergerak ke arah barat-barat laut dan dampaknya terhadap cuaca Indonesia adalah hujan sedang hingga lebat di Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimatan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimatan Timur dan Kalimantan Utara.
Baca Juga:
BMKG Dorong Langkah Kolaboratif Atasi Perubahan Iklim di WWF 2024
Selain itu, gelombang laut dengan tinggi 2,5-4,0 meter di Laut Natuna Utara. Sedangkan angin kencang dengan kecepatan 20-25 knot diprediksi terjadi di Riau, Jambi, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Selain kedua bibit siklon di selatan dan utara, BMKG juga memantau sirkulasi siklonik di sekitar wilayah Papua yang membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari Papua bagian selatan hingga perairan barat Papua. Sirkulasi siklonik juga terpantau di Samudera Pasifik utara Papua Barat dan di Australia Barat bagian utara.
Seluruh kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitarnya.
Baca Juga:
BMKG: Gelombang Rendah di Merak-Bakauheni Selama Lebaran 2024
Untuk prakiraan hujan di wilayah ibu kota provinsi hari ini, BMKG menyebut Jambi, Yogyakarta, Surabaya, Kupang, Pontianak, dan Banjarmasin akan menerima hujan yang disertai petir. Untuk kategori hujan lebat kemungkinan akan terjadi di Gorontalo.
Hujan skala sedang diperkirakan terjadi di Bandar Lampung, Ambon, Padang dan Medan. Suhu udara berkisar antara 20-33 derajat Celsius, dengan suhu terendah di Bandung dan tertinggi di Denpasar dan Kupang.
Untuk provinsi yang berada dalam kategori "Siaga" terhadap bencana hidrometeorologi (banjir, banjir bandang, dan lainnya) dampak dari potensi hujan lebat, BMKG menyebut Nusa Tenggara Timur atau NTT.
Waspada Angin Kencang dan Gelombang Tinggi
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 8- 20 knot. Sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari tenggara - barat daya dengan kecepatan 10-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka, Perairan Riau, Laut Natuna Utara, perairan timur Lampung, perairan utara Banten hingga DKI Jakarta dan Selat Sunda. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
BMKG memperkirakan tinggi gelombang 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, perairan Yogya dan perairan selatan Jawa Timur. [rds]