WahanaNews.co | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya empat gempa susulan dalam 2 hari terakhir sejak Minggu (1/1). Tetapi magnitudonya tergolong kecil yakni 1,9 sampai 3,0.
Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, gempa susulan terus terjadi sejak gempa pertama berkekuatan magnitudo 5,6. Total ada 447 gempa susulan yang telah terjadi.
Baca Juga:
Masyarakat Pulau Bawean Kembali ke Rumah untuk Mengamankan Barang saat Gempa
"Sampai hari ini terjadi 447 gempa susulan yang terbaru gempa susulan berkekuatan magnitudo 2,4 pada Senin (2/1) pagi. Kemungkinan gempa susulan dapat terjadi meski sempat selama lima hari tidak ada," kata Teguh seperti dikutip Antara.
Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 5,2 terjadi di Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11). Ratusan korban berjatuhan dan rumah warga porak poranda akibat gempa tersebut.
BMKG mengungkapkan bahwa gempa tersebut bersumber dari pergerakan sesar Cugenang. Tim SAR gabungan pada 21 Desember lalu kembali menemukan tiga jenazah yang turut menambah korban meninggal dunia menjadi 635 orang.
Baca Juga:
BMKG: Terjadi 29 Gempa Susulan di Pacitan Setelah Gempa Utama M 6,0
Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa gempa tersebut bersumber dari pergerakan sesar Cugenang. Tim SAR gabungan pada 21 Desember lalu kembali menemukan tiga jenazah yang turut menambah korban meninggal dunia menjadi 635 orang.
Menurut Teguh, gempa Cianjur merupakan yang terbesar dalam catatan gempa bumi di Jabar sepanjang tahun 2022. Di tahun lalu, BMKG mencatat ada 1.290 kali gempa yang disebabkan sesar aktif dasar lain, subdiksi pertemuan lempeng tektonik, hingga aktivitas sesar di darat.
"Sedangkan di Cianjur, gempa disebabkan aktivitas Sesar Cugenang yang baru teridentifikasi BMKG. Sehingga dari seribuan gempa di Jabar, 447 di antaranya terjadi di Cianjur," kata Teguh.