WahanaNews.co, Jakarta - Gempa Megathrust di selatan Jawa berpotensi memicu tsunami dengan ketinggian hingga 18 meter di kawasan pesisir selatan Jawa Tengah.
Hal ini terungkap dalam gelaran sekolah lapang gempabumi dan tsunami (SLG) di Kabupaten Kebumen, yang merupakan daerah pesisir selatan Jawa Tengah, Sabtu (30/9).
Baca Juga:
Tsunami Dahsyat 1674 di Ambon: BMKG Ingatkan Ancaman yang Masih Mengintai
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam siaran persnya. menjelaskan Kabupaten Kebumen merupakan salah satu zona potensi gempa dan tsunami di Indonesia karena posisinya yang berhadapan langsung dengan zona megathrust selatan Jawa.
Megathurst ini, katanya, memiliki potensi magnitude maksimum M 8,7. Sumber gempa megathrust ini berada di zona subduksi yang merupakan tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasi di dasar laut Samudra Hindia selatan Kebumen.
Pemodelan Penjalaran Gelombang Tsunami akibat gempa dengan skenario tersebut, kata Dwikorita, diperkirakan mencapai 14 - 18 meter di Kabupaten Kebumen, "dengan waktu tiba di pesisir pantai sekitar 38 - 46 menit."
Baca Juga:
Gempa 6.8 M di Jepang, Ini Penjelasan BMKG Soal Dampaknya di Indonesia
Dampak guncangan akibat gempa tersebut diperkirakan mencapai VII-VIII MMI, yang berarti merupakan guncangan yang kuat hingga sangat kuat dan dapat mengakibatkan kerusakan sedang hingga berat.
Walhasil, pihaknya pun terus menggelar SLG sebagai bagian literasi kebencanaan masyarakat demi "mewujudkan zero victim di wilayah-wilayah yang rawan gempabumi dan tsunami."
Di tempat yang sama, Anggota DPR RI Komisi V Lasmi Indaryani menilai Kebumen dan daerah di sepanjang selatan Jawa sangat membutuhkan SLG untuk meminimalisasi jatuhnya korban jika gempa dan tsunami terjadi.