WahanaNews.co | Kebakaran rumah akibat sambaran petir di Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 17 Desember 2022, sekitar pukul 15.00 WIB dan hujan es di kawasan Kalibata, tak ada kaitannya dengan bibit siklon tropis 98S.
Hal itu diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca Juga:
Hujan Petir Bukan Masalah! Begini Cara Pesawat Modern Tetap Aman di Udara
“Tidak ada hubungan dengan bibit siklon tropis 98S,” ujar Sefri Ayuliana, Prakirawan Cuaca BMKG, dilansir dari Tempo, Minggu, 18 Desember 2022. Kejadian tersebut, menurutnya, lebih dipengaruhi faktor lokal.
Dia mengatakan analisis kondisi atmosfer di wilayah DKI Jakarta pada Sabtu menunjukkan adanya aktivitas konvektif yang kuat di sekitar wilayah DKI Jakarta sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan cumulonimbus.
Awan cumulonimbus ini dapat menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang/lebat, hujan es, kilat/petir dan angin kencang.
Baca Juga:
BMKG Ingatkan Sejumlah Daerah Siaga Hujan Lebat 5-11 Juli 2024
“Dalam beberapa hari ke depan masih perlu diwaspadai karena kondisi atmosfer di wilayah Jabodetabek masih cukup labil,” ujarnya.
Waspada Petir
Senada dengan analisis BMKG, Didi Satiadi, peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer dari BRIN, mengatakan bahwa pada saat ini hampir seluruh wilayah Indonesia sedang mengalami pertumbuhan awan dan curah hujan yang tinggi, termasuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Hal ini karena pada bulan Desember wilayah Indonesia, terutama di bagian selatan, sedang mengalami musim penghujan, di mana angin yang lembap dari Samudra pasifik mengalir ke arah selatan.
Selain itu, wilayah Indonesia pada saat ini masih dalam kondisi La-Nina, di mana suhu permukaan laut di wilayah Indonesia sedang hangat sehingga banyak menghasilkan uap air yang mendorong terjadinya konveksi, pertumbuhan awan dan hujan, yang akan berlangsung terus hingga awal tahun 2023. [eta]