WahanaNews.co |Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis potensi peningkatan ketinggian gelombang laut di pesisir selatan Jawa, termasuk DIY.
Peningkatan diperkirakan terjadi mulai Selasa (26/07/2022).
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Yogyakarta, Warjono mengatakan gelombang laut diperkirakan bisa mencapai ketinggian 4 sampai 6 meter.
"Kondisi tersebut bisa berdampak pada potensi banjir pesisir di selatan Jawa," jelasnya memberikan keterangan hari ini.
Mengacu pada informasi dari BMKG, Warjono mengatakan peningkatan gelombang laut disebabkan fenomena fase bulan baru.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Termasuk adanya peningkatan kecepatan angin yang konsisten hingga 46 kilometer per jam.
Potensi gelombang tinggi disertai angin kencang ini diperkirakan berlangsung mulai hari ini hingga Rabu (27/07/2022) besok. Sepanjang pesisir selatan Jawa pun berpotensi terdampak.
"Masyarakat diimbau menyiapkan upaya mitigasi sebagai antisipasi," kata Warjono.
Ia mengatakan ketinggian banjir pesisir yang dialami tiap wilayah bisa berbeda.
Namun kondisi tersebut tetap mengganggu aktivitas masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir.
Terpisah, Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, Marjono mengatakan langkah antisipasi sudah dilakukan. Salah satunya meminta para nelayan mengamankan kapal-kapalnya.
"Kapal-kapal sudah diamankan sejak Senin (25/07/2022) kemarin," ujarnya.
SAR pun sudah mengeluarkan imbauan bagi warga setempat hingga wisatawan.
Mereka diminta waspada terhadap potensi peningkatan ketinggian gelombang laut ini.
Menurut Marjono, hingga pukul 09.00 WIB ini peningkatan ketinggian mulai terlihat. Namun peningkatannya belum terlalu signifikan.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul, Sunu Handoko.
Menurutnya, secara umum ketinggian gelombang laut hari ini masih terpantau aman.
"Seperti pantauan sejauh ini di Pantai Wediombo, kondisi gelombangnya masih terbilang aman," jelas Sunu. [qnt]