WahanaNews.co, Jakarta - BMKG kembali mengingatkan warga penduduk Sumatera Barat tentang pentingnya mengambil langkah-langkah pencegahan dan tetap waspada terhadap bahaya dari Sesar Sumatera.
Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, menekankan bahwa Sesar Sumatera adalah ancaman yang nyata yang dapat menjadi sumber gempa bumi di daratan.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
"Pada perayaan Hari Meteorologi Dunia Ke-74, saya mengingatkan kembali bahwa Sesar Sumatera ini nyata, dan ada ancaman terdapat sumber gempa di darat," kata Rahmat Triyono di Pasaman, Minggu (24/3/2024), malansir Liputan 6.
Selama ini, masyarakat dan pemerintah daerah di Sumbar lebih banyak fokus pada mitigasi ancaman gempa megathrust yang dapat menyebabkan gelombang tsunami.
Namun, perlu diingat bahwa terdapat juga ancaman gempa yang bersumber di darat akibat Sesar Sumatera atau patahan Sumatera yang dapat terjadi kapan saja dan berpotensi menyebabkan kerusakan parah.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Rahmat menjelaskan bahwa gempa bumi yang bersumber di darat tidak selalu membutuhkan magnitudo besar untuk menyebabkan kerusakan signifikan.
"Sebuah gempa dengan magnitudo 6 saja sudah dapat merusak," katanya dilansir dari Antara.
Oleh karena itu, BMKG kembali mengingatkan masyarakat dan pemangku kepentingan bahwa ancaman bencana tidak hanya terjadi di Pantai Utara Jawa atau Pantai Barat Sumatera, tetapi juga ada ancaman gempa yang nyata dari darat dan berpotensi menimbulkan korban.
Sesar Sumatera membentang dari Provinsi Lampung hingga Aceh, dan beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Sumbar dilalui oleh patahan tersebut.
Daerah-daerah yang terdampak antara lain Kabupaten Pasaman, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Solok, Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, dan sebagian Kota Padang Panjang.
Dampak Sesar Sumatera
Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Mahyeldi, juga menyoroti bahwa kerusakan pada jalan nasional di Kabupaten Solok yang diduga disebabkan oleh aktivitas pertambangan juga dapat disebabkan oleh adanya Sesar Sumatera, yang lebih dikenal sebagai Patahan Semangka.
Tanah di sepanjang jalur patahan Semangka ini cenderung tidak stabil, sehingga sering terjadi tanah longsor.
Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat dan pihak terkait di Sumatera Barat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya dari Sesar Sumatera dan mengimplementasikan langkah-langkah mitigasi yang sesuai untuk mengurangi risiko terjadinya kerusakan infrastruktur dan dampak korban akibat gempa bumi.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]