WahanaNews.co | Hingga saat ini buaya masih dianggap binatang yang setia pada pasangannya. Alasan itu membuat buaya jadi simbol dalam beberapa budaya sebagai lambang kesetiaan. Bagaimana sih alasan ilmiahnya?
Penelitian untuk membuktikan buaya sebagai binatang yang setiap terhadap pasangannya pernah dilakukan Suaka Margasatwa Rockefeller di Louisiana, Amerika Serikat. Mungkin, ini satu-satunya penelitian ilmiah yang pernah dilakukan untuk mengamati pola hidup dan cara berkembang biak buaya.
Baca Juga:
Bupati Mukomuko Minta Bantuan Bengkulu Atasi Serangan Buaya Mematikan
Penelitian tentang buaya dilakukan Suaka Margasatwa Rockefeller (Rockefeller Wildlife Refuge/RWR) dilakukan selama 10 tahun dan dipublikasikan sekitar tahun 2009. Suaka Margasatwa Rockefeller seluas 76.000 hektare (Ha), lokasinya memanjang sejauh 26 mil di sepanjang garis pantai di teluk Long Island Sound.
Hasilnya, membuat para peneliti terkejut, ternyata buaya memiliki kesetiaan yang tinggi terhadap pasangannya. Temuan itu, menjadi bukti pertama yang dibuat, dari salah satu spesias buaya, tentang kesetiaan reptil ganas ini terhadap pasangannya.
Secara spesifik, jenis buaya yang banyak hidup di habitat Suaka Margasatwa Rockefeller adalah spesies Aligator Amerika Serikat (Alligator mississippiensis).
Baca Juga:
Fenomena Tak Biasa Ribuan Buaya Langsung Kawin Usai Helikopter Terbang Rendah di Atasnya
Penelitian ini dibuat dengan melacak sekelompok buaya betina dan menganalisis DNA keturunan mereka. Dari 10 buaya betina, sebanyak 7 ekor ditemukan telah kembali ke pasangan yang sama saat musim kawin.
Dengan satu betina kawin dengan pasangan yang sama pada tahun 1997, 2002, dan 2005.
"Kami menemukan bahwa 70 persen buaya betina menunjukkan kesetiaan luar biasa pada pasangannya. Padahal populasi buaya di Suaka Margasatwa Rockefeller sangat padat, kami tidak menyangka akan menemukan kesetiaan (buaya betina),” kata kata Stacey Lance, peneliti di Laboratorium Ekologi Sungai Savannah yang memimpin penelitian itu, dikutip dari laman live science.
Hanya saja dalam penelitian ini belum ditemukan jawaban pasti mengapa buaya betina bisa sangat setia dengan pasangannya. Dan, tidak ada keterangan, apakah kesetiaan yang sama terjadi pada buaya jantan. "Semoga studi di masa depan juga akan menghasilkan beberapa hasil yang tak terduga dan sama-sama menarik," kata Lance.
Namun, para peneliti menemukan bahwa seekor buaya jantan bertanggung jawab atas semua keturunan yang dihasilkan dari buaya betina yang sama pada musim kawin tahun 2000, 2002, dan 2004.
Sedangkan, buaya betina menunjukkan perawatan dan perlindungan luar biasa pada anak-anaknya agar tidak dimakan buaya dewasa.
Dalam laman Zmescience disebutkan, setelah musim kawin dan telur menetas, pasangan buaya jantan dan betina dikenal sebagai orangtua yang luar biasa. Mereka saling berbagi tugas dan bergantian untuk melindungi bayinya dan buaya jantan mencari makanan untuk induknya. [qnt]