WahanaNews.co, Jakarta - Sinyal misterius yang berjarak hampir 16.000 tahun cahaya dari Bumi ditemukan secara kebetulan oleh para astronom. Sinyal ini diklaim berbeda dari yang pernah terdeteksi sebelumnya.
Sinyal tersebut ditemukan tanpa disengaja selama penelitian luar angkasa menggunakan teleskop radio Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) di pedalaman Australia.
Baca Juga:
Mengungkap Rahasia Alam: Gempa Bumi Ternyata Kunci Pembentukan Bongkahan Emas
Jika sinyal tersebut berasal dari fenomena yang benar-benar baru, implikasinya bisa sangat besar bagi ilmu pengetahuan. Penemuan seperti ini bisa membuka bidang penelitian baru atau mengubah arah penelitian yang sedang berjalan.
Peneliti, Manisha Caleb, dosen di University of Sydney, dan Emil Lenc, ilmuwan riset astronomi CSIRO, mengungkapkan bahwa teleskop ini mampu menyurvei alam semesta dalam jumlah besar dengan sangat cepat.
"Hal ini membuatnya sangat cocok untuk mendeteksi fenomena baru dan eksotik," kata keduanya di laman The Conversation, Rabu (5/6/2024).
Baca Juga:
Penelitian Ungkap Generasi X dan Milenial Berisiko Tinggi Alami Kanker
Melalui teleskop tersebut, peneliti sering kali mendeteksi semburan gelombang radio sporadis yang berasal dari seluruh alam semesta. Sinyal-sinyal ini disebut sebagai radio transien, masing-masing dengan karakteristik yang unik.
Beberapa sinyal hanya muncul sekali dan tidak pernah terlihat lagi, sementara yang lain berkedip-kedip dan padam dalam pola yang dapat diprediksi.
Penemuan sinyal misterius ini memiliki potensi dampak besar bagi ilmu pengetahuan, mendorong kolaborasi antar ilmuwan dan lembaga penelitian global.
Kemungkinan dari Bintang Neutron
Peneliti dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Astronomy (2024) berpendapat bahwa sebagian besar radio transien berasal dari bintang neutron berputar yang dikenal sebagai pulsar. Pulsar ini memancarkan kilatan gelombang radio secara teratur, mirip dengan mercusuar kosmik.
Bintang neutron sendiri adalah sisa inti dari bintang raksasa yang telah mencapai akhir masa hidupnya. Ketika sebuah bintang yang lebih besar dari Matahari kehabisan bahan bakar, inti bintang tersebut akan runtuh sementara lapisan luarnya tertiup angin dalam ledakan supernova.
Sisa bintang tersebut akan berubah menjadi objek langit lain tergantung pada massa aslinya. Jika massanya sekitar 7-19 kali massa Matahari, maka ia akan menjadi bintang neutron. Namun, jika massanya lebih dari 20 kali massa Matahari, ia akan menjadi lubang hitam.
"Baru-baru ini, kami menemukan radio transien yang tidak seperti yang pernah dilihat para astronom sebelumnya," kata para peneliti.
Dinamai ASKAP J1935+2148
Sebuah sinyal radio misterius yang berlangsung selama 53,8 menit telah diterima dari jarak sekitar 15.820 tahun cahaya dari Bumi.
Sinyal ini berasal dari objek yang diduga bintang neutron bernama ASKAP J1935+2148 yang terletak di Galaksi Bimasakti.
Karakteristik sinyal ini sangat unik, di mana sinyalnya terkadang memancar terang dan panjang, terkadang lemah dan cepat, bahkan terkadang tidak ada sama sekali.
Para peneliti mengungkapkan, "Kami tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi di sini. Kemungkinan besar itu adalah bintang neutron yang sangat tidak biasa, tapi kami tidak bisa mengesampingkan kemungkinan lain."
Meskipun benda tersebut diduga bintang neutron, mereka tidak mengesampingkan kemungkinan lain seperti white dwarf.
"Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan obyek tersebut adalah white dwarf, (yakni) sisa inti bintang seukuran Bumi setelah kehabisan bahan bakar nuklir," ucap peneliti.
Pengamatan lebih lanjut menggunakan teleskop radio sensitif di Afrika Selatan dilakukan, namun para astronom masih belum memahami asal muasal sinyal dengan periode sepanjang itu.
Gelombang radio dari ASKAP J1935+2148 saat menyebar di ruang angkasa terlihat seperti "pembuka botol", yang menjadi misteri mendalam.
"Asal-usul sinyal dengan periode yang begitu panjang masih menjadi misteri yang mendalam, dengan bintang neutron yang berputar lambat sebagai tersangka utama," kata Caleb dan Lenc.
Para peneliti menyebut perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengungkap hakikat objek yang memancarkan sinyal misterius ini, serta bagaimana objek-objek luar angkasa semacam itu dapat memancarkan gelombang radio.
"Kami tidak tahu berapa lama ASKAP J1935+2148 memancarkan sinyal radio. Kami cukup beruntung bisa melihat ASKAP J1935+2148. Kemungkinan besar ada banyak obyek serupa di tempat lain di galaksi kita yang menunggu untuk ditemukan," bebernya.
Manfaat untuk Penelitian dan Pengetahuan
Sementara itu, para peneliti meyakini penemuan seperti ini dapat mengungkap fenomena alam semesta yang belum dikenal, memberikan wawasan baru tentang objek-objek astronomi seperti pulsar, magnetar, atau aktivitas terkait lubang hitam.
Sinyal radio sporadis, yang dikenal sebagai radio transien, memerlukan pengamatan cepat dan tepat. Teleskop radio CSIRO, yang digunakan dalam penemuan ini, sangat efektif dalam mendeteksi dan mempelajari semburan gelombang radio.
Setiap sinyal yang tidak biasa merupakan kesempatan untuk menguji dan memperbaiki teori-teori astrofisika yang ada, atau bahkan mengarah pada pengembangan teori baru.
Penemuan sinyal misterius memiliki potensi dampak besar bagi ilmu pengetahuan, mendorong kolaborasi antar ilmuwan dan lembaga penelitian global.
Publikasi temuan ini dalam jurnal ilmiah bergengsi meningkatkan reputasi dan kredibilitas para peneliti serta institusi mereka.
Secara keseluruhan, mendeteksi sinyal dari jarak jauh ini adalah peristiwa signifikan dalam dunia astronomi dan astrofisika, menjelaskan keterlibatan intensif para peneliti.
[Redaktur: Elsya TA]