WahanaNews.co, Jakarta - Supermoon selalu menjadi momen yang menarik untuk dilihat karena pada saat itu, bulan terlihat lebih besar dan lebih terang dari biasanya.
Fenomena ini terjadi ketika bulan mencapai titik terdekat dengan Bumi dalam lintasannya yang elips, yang disebut sebagai perige.
Baca Juga:
Fenomena 'Bulan Kedua' di Bumi! Asteroid 2024 PT5 Hebohkan Netizen
Ketika supermoon terjadi, bulan tampak lebih besar sekitar 14% dan cahayanya lebih terang, menciptakan pemandangan malam yang spektakuler.
Selain itu, keindahan supermoon seringkali diapresiasi karena dapat memberikan pengalaman visual yang luar biasa.
Fotografer dan pengamat langit seringkali memanfaatkan kesempatan ini untuk mengabadikan gambar bulan yang megah dan memukau.
Baca Juga:
Jangan Lewatkan, Purnama Raksasa Blue Moon Siap Pukau Dunia Malam Ini
Pemandangan supermoon juga sering menjadi daya tarik bagi pecinta astronomi dan orang-orang yang tertarik dengan kecantikan alam semesta.
Oleh karena itu, setiap kali supermoon muncul, banyak orang yang menyempatkan waktu untuk menikmati keajaiban alam ini.
Kejadian supermoon kembali menjadi sorotan pada tahun 2024, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menginformasikan bahwa fenomena tersebut akan terjadi sebanyak tiga kali di tahun ini.
Lantas, apa itu supermoon? Yuk, simak penjelasannya.
Menurut laman Space, fenomena supermoon adalah fenomena bulan purnama yang terjadi ketika jarak bulan berada lebih dekat dengan Bumi.
Karena hal ini, bulan akan terlihat lebih besar dan lebih terang dari biasanya, membuatnya dinamakan supermoon.
Fenomena supermoon dapat menyebabkan 30% kecerahan bulan dan peningkatan 14% pada cakram bulan seperti yang terlihat dari Bumi. Tetapi perbedaan ini biasanya tidak terlihat dengan mata telanjang.
Apa yang Menyebabkan Supermoon?
Supermoon terjadi karena dua faktor utama yang berhubungan dengan gerakan bulan dalam lintasannya sekitar Bumi. Pertama, lintasan orbit bulan memiliki bentuk yang elips, bukan sempurna lingkaran.
Kedua, fenomena ini terkait dengan posisi bulan saat berada pada titik terdekatnya dengan Bumi, yang disebut sebagai perige.
Ketika bulan berada pada perige, yaitu titik terdekatnya dengan Bumi dalam lintasan elipsnya, dan pada saat yang sama berdekatan dengan waktu purnama atau bulan purnama, kita mengalami supermoon.
Pada saat tersebut, jarak antara Bumi dan bulan menjadi lebih dekat, sehingga bulan tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya saat kita memandangnya dari Bumi.
Dengan kombinasi lintasan elips dan perige, supermoon menciptakan penampilan visual yang luar biasa ketika terlihat di langit, menghasilkan bulan yang tampak lebih besar dan lebih cemerlang dari pengamatan bulan pada kondisi normal.
Hal tersebut terjadi dalam orbit 27 hari bulan yang lebih dekat ke Bumi dan lebih jauh di lain waktu.
Fenomena supermoon terbentuk ketika bulan berada dalam fase bulan purnama dari siklus lunar 29,5 hari dan berada di perigee, titik terdekat dengan Bumi di orbitnya.
Betulkah Supermoon memengaruhi Bumi?
Peneliti Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Farahhati Mumtahana, mengatakan jika fenomena antariksa tidak berdampak langsung pada kehidupan manusia.
Lebih lanjut, ia mengingatkan masyarakat untuk mengabadikan momen tersebut.
"Mari kita abadikan salah satu atau beberapa fenomena tersebut dan menjadikannya memori dari pengalaman yang indah, yang mungkin bisa jadi sekali seumur hidup," tuturnya, melansir laman BRIN, Rabu (24/1/2024).
Fenomena supermoon tahun ini akan terjadi pada tanggal:
Rabu, 18 September 2024
Kamis, 17 Oktober 2024
Jumat, 15 November 2024
Momen supermoon yang terjadi sebanyak tiga kali dalam tahun ini memberikan pengalaman langit yang memukau bagi para pengamat alam semesta.
Fenomena ini tidak hanya memperlihatkan bulan yang tampak lebih besar dan lebih terang, tetapi juga mengajak kita untuk mengapresiasi keindahan alam semesta yang luar biasa.
Supermoon bukan hanya sekadar peristiwa astronomi, tetapi juga menjadi kesempatan untuk memahami dinamika lintasan bulan dan hubungannya dengan Bumi.
Dengan ketiga kejadian supermoon dalam tahun ini, kita diingatkan akan keajaiban alam yang terus berputar di langit, mengundang kita untuk merenung dan bersyukur atas kebesaran ciptaan ini. Teruslah menyaksikan langit, karena di setiap peristiwa alam semesta, terdapat keindahan yang selalu menanti untuk dijelajahi.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]