WAHANANEWS.CO, Jakarta - Matahari melepaskan jilatan energi terkuatnya tahun ini, sebuah flare kelas X2.7 yang berasal dari bintik matahari aktif AR4087 pada Rabu (14/5/2025) kemarin.
Letusan ini menyebabkan gangguan komunikasi radio di siang hari di berbagai wilayah Bumi, termasuk Eropa, Asia, dan Timur Tengah.
Baca Juga:
BMKG: Musim Kemarau 2025 Mundur dan Lebih Pendek, Indonesia Hadapi Anomali Iklim
Menurut Vincent Ledvina, seorang pengamat aurora, "Ini mulai intens, terutama saat wilayah aktif ini semakin menghadap ke Bumi."
Ledvina menambahkan bahwa aktivitas ini bisa berarti lebih banyak gangguan radio dan masalah jaringan listrik dalam beberapa hari mendatang.
Sementara itu, suhu udara yang tinggi di Indonesia dalam beberapa hari terakhir juga menjadi perhatian.
Baca Juga:
Siap-siap! BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem pada Sabtu–Minggu, Ini Daerah yang Harus Waspada
BMKG mencatat suhu maksimum melebihi 35°C di beberapa wilayah, dengan suhu tertinggi mencapai 37,9°C di Stasiun Meteorologi Juanda, Jawa Timur.
Kondisi ini dipengaruhi oleh langit cerah tanpa banyak awan, posisi semu Matahari yang berada dekat ekuator, serta kecepatan angin yang lemah.
Meskipun flare matahari tidak secara langsung menyebabkan peningkatan suhu udara di Bumi, kombinasi antara aktivitas matahari yang tinggi dan kondisi atmosfer lokal dapat memperburuk perasaan panas yang dirasakan.