WahanaNews.co I Gagalnya wacana pembukaan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah pada Juli 2021disebabkan kekhawatiran kasus Covid-19 akan mengalami peningkatan.
Baca Juga:
Polusi Udara Buruk, Seluruh Sekolah di Jakarta Belum Terapkan PJJ
Benar saja, sehabis libur lebaran 2021 peningkatan kasus Covid-19 di sebagian besar daerah indonesia mengalami lonjakan tajam, bahkan lebih tinggi dari kasus 2020.
Di sisi lain, anak sudah merasa jenuh mengikuti kegiatan belajar mengajar secara virtual dan sudah tidak sabar ingin bertemu teman-temannya di sekolah.
Baca Juga:
FSGI Desak Usut Tuntas Aksi Oknum Guru di NTT yang Rendam Tangan Siswa Pakai Air Panas
Selanjutnya, muncul wacana agar sekolah pelajaran tatap muka (PTM) dapat digelar serentak pada awal tahun 2022. Hal itu dikemukakan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) yang meminta pemerintah agar segera memberikanvaksinpada minimal 70 persen siswa.
"Setidaknya 70% dari jumlah peserta didik di satuan pendidikan sudah divaksin. Dengan demikian kekebalan kelompok di satuan pendidikan dapat terbentuk dan sekolah tatap muka dapat digelar serentak pada awal tahun 2022," ujar Wasekjen FSGI, Mansur kepada wartawan, Jumat (9/7/2021).
Menurut Mansur, mayoritas daerah belum sepenuhnya menggelar PTM, bahkan banyak yang masih ujicoba dalam jumlah terbatas. Namun, anak-anak Indonesia yang terinfeksi Covid-19 angkanya mencapai 12,6% dari total kasus.
"Angka kematian anak akibat COVID di Indonesia tertinggi di dunia. Sebagian besar anak tertular dari klaster keluarga," kata Mansur.
Selainvaksinuntuk siswa, menurut Mansur harus ada langkah percepatan vaksinasi untuk guru agar dapat memiliki kekebalan dari virus Corona dan turut membentuk kekebalan kelompok di satuan pendidikan. Sehingga warga sekolah yang tidak bisa di vaksin dapat ikut terlindungi. (JP)
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.