WahanaNews.co | Gempa berkekuatan magnitudo 5,3 mengguncang Sulawesi Utara pada hari Kamis, 8 September 2022, pukul 01.1 WIB. Gempa ini hanya berselang 2 menit setelah gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Bengkulu pukul 01.09 WIB.
Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengatakan gempa yang mengguncang wilayah Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, adalah gempa tektonik.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,2,” ujarnya, Kamis.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,02° LS ; 123,80° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 31 kilometer arah Selatan Helumo, Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara pada kedalaman 135 kilometer.
Menurut Daryono, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Daryono.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kotamobagu dengan skala intensitas II MMI. Pada skala itu, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Daryono menyatakan, dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 02.20 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo 3,1.
Daryono mengajak warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia meminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. [qnt]