WahanaNews.co | Para pekerja di Jakarta mungkin paling sering menyampaikan istilah healing setelah tinggal lama di Ibu Kota Indonesia yang hampir selalu sibuk ini. Memang tidak salah, karena sebagaimana dilansir dari The Least and Most Stressful Cities Index 2021 yang rilis bulan ini, Jakarta menjadi salah satu kota dengan tingkat stres yang cukup tinggi.
Dimana kota dengan tingkat stres paling rendah?
Baca Juga:
Kadiv Humas Polri : Nama Calon Wakapolri Sudah ada, Saat ini Sedang Dalam Proses Pemilihan.
Reykjavik yang berada di Islandia telah menempati posisi teratas sebagai kota yang paling tidak stres di seluruh dunia, diikuti oleh Bern di Swiss, dan Helsinki di Finlandia.
Studi yang dilakukan oleh CBD dan merek rami Vaay ini dilakukan para peneliti dengan melihat 15 indikator stres, termasuk keselamatan, tingkat pengangguran, cuaca, kesetaraan gender, dan akses kesehatan di 500 kota global sebelum mempersempitnya menjadi 100 teratas.
Dari situ, para peneliti kemudian membulatkan 10 kota teratas yang paling tidak menimbulkan stres yakni Wellington di Selandia Baru, Melbourne di Australia, Oslo di Norwegia, Kopenhagen di Denmark, Innsbruck di Austria, Hanover di Jerman, dan Graz di Australia.
Baca Juga:
Rapat Paripurna Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi Usul Inisiatif DPR
Sementara di Amerika Serikat, kota yang paling tidak stres adalah Houston, dengan peringkat 25, Seattle di 39, Chicago di 40, Boston di 43, Miami di 44, Los Angeles di 45, dan Washington di 47.
Di sisi lain, sebagaimana disampaikan oleh Travel Leisure, kota dengan stres paling tinggi juga ditemukan dalam penelitian itu. Mumbai yang berada di India menjadi kota paling stres di dunia diikuti Lagos yang berada di Nigeria, dan Manila di Filipina.
Kota lainnya yang juga menjadi kota stres ada di New Delhi yang berada India, Baghdad di Irak, Kabul di Afganistan, Moskow di Rusia, Karachi di Pakistan, Jakarta di Indonesia, dan Kiev di Ukraina.
"Tujuan kami dengan penelitian ini adalah untuk menunjukkan apa yang dapat dicapai kota bagi warganya melalui tata kelola yang efektif, kebijakan lingkungan yang kuat, dan sistem kesejahteraan sosial yang memiliki sumber daya yang baik," kata salah satu pendiri Vaay Finn Age Hansel dalam sebuah pernyataan.
"Tujuannya bukan untuk memilih kota-kota yang mungkin tertinggal di salah satu area ini, tetapi lebih menyoroti kota-kota yang menjadi contoh utama dari apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya," tambahnya.
Merinci beberapa kategori individu dalam penelitian ini, Reykjavik juga menempati posisi teratas untuk kesetaraan gender dan polusi udara serta suara paling sedikit, sementara Doha adalah yang terbaik untuk keselamatan dan keamanan, Oslo untuk akses kesehatan, dan Bern untuk stres keuangan.
Sebagai bagian dari indikator, Dampak Stres Respons Covid-19 juga dipertimbangkan, dengan Tokyo memiliki respons terbaik yang menyebabkan stres paling sedikit bagi warganya. Indeks lain juga menunjukkan indikasi stres di kota-kota dengan cara lain, seperti World Happiness Report, yang menyebut Finlandia sebagai negara paling bahagia selama empat tahun berturut turut. [bay]