WahanaNews.co | Asia Tenggara dilaporkan menjadi surga bagi ponsel gaming karena beberapa faktor.
Apa saja faktor pemicunya?
Baca Juga:
Mampu Saingi Laptop, Ini 4 Tablet Terbaik untuk Game di Tahun 2023
Gaming merupakan salah satu industri yang tengah tumbuh secara global.
Sementara penggunaan konsol gaming dan PC masih cukup marak, penggunaan smartphone gaming pun tak kalah, bahkan memiliki pertumbuhan tercepat terutama dii Asia Tenggara.
Pertumbuhan angka pengapalan ponsel pintar juga menjadi salah satu faktor kunci dalam perkembangan smartphone gaming.
Baca Juga:
Iklan Pro-Israel Muncul di Game Hp Android Anak-Anak
Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia, dan Vietnam menjadi negara kunci dengan angka pengapalan smartphone tertinggi di Asia Tenggara, bahkan angka pengapalan pada 2021 sudah membaik ke titik saat sebelum pandemi pada 2019.
Smartphone gaming sendiri terus mengalami peningkatan permintaan. Pada kuartal empat 2021, smartphone gaming mengalami peningkatan 270 persen secara tahunan.
Demografi gamer tumbuh secara eksponensial, dan tren ini kemungkinan akan meningkat dengan berbagai sorotan yang diperoleh game di pasar smartphone.
Menurut analis Counterpoint Research Glen Cardoza, saat ini terdapat lebih dari 102 juta gamer smartphone aktif di 5 negara utama Asia Tenggara dan jumlah ini pasti akan meningkat di tahun-tahun mendatang.
Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Singapura, dan Filipina adalah enam negara paling signifikan untuk mobile gaming di Asia Tenggara, baik game kecil untuk menghabiskan waktu atau game strategi dan tipe penembak yang lebih kompleks.
Basis konsumen gamer telah meningkat di kawasan ini dengan cepat selama dua tahun terakhir.
Menurut sebuah laporan dari Counterpoint Research, berikut beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan dunia gaming di kawasan Asia Tenggara:
1. Investasi dalam penetrasi internet, terutama di kota-kota Tier 2 dan Tier 3.
2. Peningkatan fokus pada pertumbuhan dan adopsi infrastruktur 5G.
3. Permintaan akan smartphone terus meningkat, khususnya smartphone gaming.
4. Cara efektif untuk menghabiskan waktu di rumah selama masa lockdown dan pembatasan pandemi. Bagi banyak orang, kurang bekerja atau tidak bekerja menjadi motivasi untuk bermain di smartphone.
5. Melarikan diri dari hal yang sedang berlangsung dalam faktor-faktor ekonomi makro seperti inflasi, dampak COVID-19 yang berkelanjutan, situasi perang di Eropa, dan faktor-faktor tingkat negara lainnya.
6. Memperluas pilihan dengan berbagai genre game (seperti strategi, menembak, dan e-sports) di berbagai platform (seluler, PC, konsol, dan bahkan televisi).
7. Banyaknya jenis game mulai dari game kasual hingga game berat yang rumit dan menjadikan pemain sebagai pro-gamer berpenghasilan penuh waktu. Beberapa negara di kawasan ini juga mempromosikan turnamen game internasional.[gun]