WahanaNews.co, Jakarta - Twitter resmi berganti nama menjadi X sejak 22 Juli 2023.
Banyak pertanyaan muncul 'kenapa Twitter jadi X?
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Banyak juga kritikan mengenai keputusan Elon Musk sebagai pemilik baru media sosial tersebut.
CEO X, Linda Yaccarino mengatakan keputusan perusahaan menghilangkan branding Twitter tidak hanya sekadar pada nama, melainkan karena adanya rencana perubahan besar.
Hal ini sesuai visi Elon Musk untuk aplikasi tersebut.
Baca Juga:
Agar Elon Musk Buka Kantor X di RI, Kominfo Atur Strategi
"Elon telah berbicara tentang X, aplikasi segalanya untuk waktu yang sangat lama. Saya bergabung dengan perusahaan untuk bermitra dengan Elon untuk mengubah Twitter menjadi X, aplikasi segalanya," kata Yaccarino dikutip dari CNBC, Jumat (11/8/2023).
Yaccarino yang bergabung dengan perusahaan pada Juni 2023, mengatakan bahwa Elon Musk telah bekerja keras melakukan perubahan sejak membeli Twitter pada akhir tahun lalu.
"Segera Anda akan dapat melakukan panggilan obrolan video tanpa harus memberikan nomor telepon Anda kepada siapa pun di platform," ucapnya.
Yaccarino juga menyoroti rencana perusahaan untuk mengaktifkan fitur pembayaran antara pengguna dengan teman followers.
"Ini akan mengubah cara kita berkumpul, cara kita menghibur, cara kita bertransaksi, semuanya dalam satu platform," bebernya.
Elon Musk pernah mengatakan bahwa Twitter hanya cocok ketika fiturnya berupa penyampaian pesan dengan 140 karakter. Akan tetapi, kini X bisa mengirim video dengan durasi beberapa jam. Dia pun mengucapkan selamat tinggal pada burung yang selama bertahun-tahun sudah menjadi ikon Twitter.
"Nama Twitter masuk akal ketika itu hanya berupa pesan 140 karakter yang bolak-balik seperti burung berkicau, tetapi sekarang Anda bisa mengirim hampir semua hal, termasuk video berdurasi beberapa jam," ujar Elon Musk dalam postingannya pada 25 Juli 2023.
"Dalam beberapa bulan ke depan, kami akan menambahkan komunikasi yang komprehensif. Nama Twitter tidak masuk akal dalam konteks tersebut, jadi kita harus mengucapkan selamat tinggal pada burung," katanya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]