WahanaNews.co, Jakarta - Pada bulan Oktober 2023, terdapat sejumlah peristiwa langit menarik yang dapat dinikmati, seperti hujan meteor, gerhana Matahari, dan gerhana Bulan.
Berikut ini adalah panduan lengkap untuk memastikan Anda dapat menikmati penampilan luar biasa di langit. Jangan sampai ketinggalan.
Baca Juga:
Fenomena 'Bulan Kedua' di Bumi! Asteroid 2024 PT5 Hebohkan Netizen
1. Atraksi Meteor di Malam Hari (7 Oktober)
Pada tanggal 7 Oktober, langit akan dihiasi oleh Hujan Meteor Draconid, peristiwa tahunan yang selalu terjadi di awal bulan Oktober. Berdasarkan informasi dari Seasky, Draconid merupakan hujan meteor minor yang hanya menghasilkan sekitar 10 meteor per jam. Kejadian ini disebabkan oleh partikel-partikel debu yang ditinggalkan oleh komet 21P Giacobini-Zinner, yang pertama kali ditemukan pada tahun 1900.
Uniknya, Draconid adalah salah satu dari sedikit hujan meteor yang paling baik diamati pada malam hari, berbeda dengan kebanyakan hujan meteor lainnya yang lebih mudah dilihat di pagi hari. Fase Bulan yang hanya seperempat akan membuat langit cukup gelap, memaksimalkan visibilitas. Untuk pengamatan terbaik, carilah lokasi yang gelap dan jauh dari polusi cahaya kota.
Baca Juga:
Mengungkap Rahasia Alam: Gempa Bumi Ternyata Kunci Pembentukan Bongkahan Emas
2. Gerhana Matahari Cincin Api (14 Oktober)
Pada tanggal 14 Oktober, akan terjadi Gerhana Matahari Cincin Api yang bersamaan dengan fase Bulan baru. Fenomena ini terjadi saat Bulan berada dalam jarak terlalu jauh dari Bumi untuk sepenuhnya menutupi Matahari, menghasilkan cincin cahaya indah yang mengelilingi Bulan yang gelap. Sayangnya, gerhana ini tidak akan dapat diamati dari Indonesia. Jalur gerhana ini akan melintasi wilayah Amerika Serikat bagian barat daya, Amerika Tengah, Kolombia, dan Brasil.
3. Hujan Meteor Orionid (21-22 Oktober)
Hujan meteor kedua pada Oktober adalah Orionid, yang akan mencapai puncaknya pada malam 21 Oktober hingga pagi 22 Oktober. Berbeda dengan Draconid, Orionid bisa menghasilkan hingga 20 meteor per jam pada puncaknya. Hujan meteor ini berasal dari butiran debu yang ditinggalkan oleh komet Halley, sebuah komet yang telah dikenal dan diamati sejak zaman kuno.
4. Venus mencapai elongasi timur terbesarnya (23 Oktober)
Pada tanggal 23 Oktober, Venus akan mencapai elongasi timur terbesarnya sejauh 46,4 derajat dari Matahari. Ini merupakan waktu terbaik untuk mengamati Venus, karena planet ini akan berada pada posisinya yang tertinggi di langit pada pagi hari.
5. Gerhana Bulan Sebagian (akhir Oktober)
Gerhana Bulan Sebagian akan terjadi pada akhir Oktober, dan akan terlihat di wilayah Eropa, Asia, Afrika, dan juga bagian barat Australia. Fenomena ini terjadi saat Bulan melintasi sebagian dari bayangan Bumi, yang dikenal sebagai penumbra, dan hanya sebagian dari Bulan yang akan melintasi bayangan paling gelap, yang disebut umbra.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]