WahanaNews.co | Jejaring media sosial Twitter mengklaim sudah menghapus lebih dari sejuta akun spam tiap hari dari platformnya, yang tampaknya dilakukan untuk memenuhi permintaan dari Elon Musk.
Musk sebelumnya memang mengancam untuk membatalkan akuisisi Twitter senilai USD 44 miliar jika mereka tak bisa menunjukkan bukti kalau jumlah akun spam dan bot tak sampai 5% dari jumlah pengguna asli.
Baca Juga:
Foto-Video Mesra Khenoki Waruwu dan Kadis Pariwisata Beredar di Medsos, Plt. Bupati Nias Barat: Memalukan!
Angka spam sejuta per hari ini dua kali lebih besar dari klaim CEO Twitter Parag Agrawal di kicauannya pada Mei lalu. Dalam threadnya itu Agrawal menjelaskan situasi spam dan bot di Twitter, di mana ia mengklaim Twitter menangguhkan 500 ribu akun spam tiap hari dan mengunci jutaan akun yang diduga spam setiap minggunya.
Ia pun menjelaskan bagaimana Twitter bisa mengklaim kalau jumlah spam dan bot ini hanya 5% dari pengguna asli. Yaitu berasal dari tim pengulas yang meninjau ribuan akun secara acak. Mereka pun mengulas data akun seperti alamat IP dan lokasi pengguna.
Sebelumnya Musk memang sempat menyebut kalau prioritas tertingginya setelah mengakuisisi Twitter adalah melawan akun spam bot sampai mati.
Baca Juga:
YLKI Wanti-wanti Konsumen Jangan Asal Viralkan Keluhan di Medsos, Ini Risikonya
Dan itulah yang dibuktikan Twitter lewat klaim terbarunya ini, di mana akun spam yang ada saat ini jumlahnya di bawah 5% dari pengguna yang menjadi target iklan. Jumlah yang tak berubah sejak Twitter go public pada 2013 lalu.
Musk mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi Twitter senilai USD 44 miliar pada April lalu. Namun pada bulan Mei ia menyebut akuisisi tersebut ditunda karena jumlah bot di Twitter mencapai 20% atau bahkan lebih.
Kemudian ia meminta Twitter membuktikan kalau angka 5% itu akurat, dan pada bulan Juni Musk menuding Twitter menahan informasi yang dibutuhkan untuk perjanjian merger.
Kemudian Twitter merespon tudingan tersebut dan mengaku akan memberikan akses ke API 'firehose' yang pada dasarnya menunjukkan semua kicauan yang diposting di Twitter. Dengan akses ke API tersebut, Musk bisa menjalankan analisisnya sendiri. [JP]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.