Ia juga mencatat bahwa sebagian besar pengguna WhatsApp berinteraksi dengan Meta AI dalam obrolan personal.
Lebih lanjut Zuckerberg mengatakan bahwa meski WhatsApp menyediakan akses mudah ke fitur-fitur AI, Meta harus mengambil pendekatan yang berbeda untuk memacu adopsi produk AI-nya di pasar seperti Amerika Serikat.
Baca Juga:
Era Smartphone Segera Berakhir, Kacamata Pintar Jadi Penggantinya
Hal ini dikarenakan sebagian besar pengguna di AS masih lebih memilih menggunakan aplikasi perpesanan bawaan ponsel mereka untuk mengirim pesan satu sama lain.
Maka dari itu, Meta baru-baru ini juga meluncurkan aplikasi Meta AI untuk meningkatkan penetrasi AI mereka.
"Kami berharap dapat menjadi pemimpin seiring berjalannya waktu [di pasar platform pesan AS], tetapi kami berada di posisi yang berbeda di sana dibandingkan dengan posisi kami di sebagian besar negara lain di WhatsApp. Jadi saya pikir aplikasi Meta AI yang berdiri sendiri akan menjadi sangat penting di Amerika Serikat untuk mulai memimpin," katanya.
Baca Juga:
Bos-bos Teknologi Klaim smartphone Bakal Segera Punah, Bakal Ada Chip Neuralinks
Meta mengatakan bahwa platform WhatsApp Business terus berkembang dan menyumbang sebagian besar pendapatan sebesar US$510 juta yang dihasilkan oleh rangkaian aplikasinya.
Meta telah menguji alat AI untuk WhatsApp Business, dan Li mengatakan bahwa pihaknya tengah membangun antarmuka serta dasbor manajemen agen AI baru yang memungkinkan bisnis melatih Meta AI pada informasi mereka. Informasi tersebut dapat mencakup situs web bisnis, profil WhatsApp, atau halaman Instagram dan Facebook mereka.
Perusahaan ini juga sedang menguji coba agar bisnis dapat mengaktifkan chatbot Meta AI dalam obrolan dengan pelanggan.