WahanaNews.co | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
memutuskan menunda pelaksanaan Asesmen Nasional (AN).
Sebelumnya, AN
ditargetkan dapat dilakukan antara Maret-Agustus 2021, tapi sekarang
dimundurkan menjadi September dan Oktober 2021.
Baca Juga:
UNP Sumatera Barat: Menuju World Class University dengan Kerja Sama Internasional
"Karena ada situasi pandemi yang relatif meningkat, kami
memutuskan menunda pelaksanaan AN. Target jadwal baru yaitu September dan
Oktober 2021," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, dalam Rapat Kerja virtual bersama
Komisi X DPR RI, Rabu (20/1/2021).
Dia menjelaskan, Kemendikbud memutuskan menunda agar protokol
kesehatan,
termasuk kebutuhan logistik dan infrastruktur di sekolah, terpenuhi dengan baik.
Kepastian keamanan di sekolah penting, agar siswa dan guru tidak terganggu kesehatannya
akibat pandemi.
Baca Juga:
Komisi IV DPRD Kalsel Kritisi Ketimpangan Pemberian BOS
"Kita menunda, agar persiapan baik dari akselerasi vaksin
harapannya sudah lebih mendalam, tapi juga memastikan protokol kesehatan
terjaga dan ada cukup waktu untuk itu," kata Nadiem, menambahkan.
Ia menjelaskan, AN harus tetap dilakukan pada 2021, meskipun sepanjang tahun ini pembelajaran relatif
tidak optimal akibat pandemi.
AN tetap penting dilakukan, karena Kemendikbud membutuhkan informasi mengenai kondisi pendidikan nasional untuk dasar
pemberian bantuan.
Nadiem mengatakan, jika hasil pembelajaran selama satu tahun
terakhir tidak dilakukan asesmen, maka sulit mengetahui kondisi pendidikan Indonesia.
Menurut dia, pelaksanaan asesmen dibutuhkan untuk mengetahui
seberapa tertinggal pendidikan nasional dan bagaimana dampak pandemi terhadap
pembelajaran di sekolah.
Strategi bantuan untuk sekolah diperlukan, agar bisa meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah tersebut.
Nadiem mengungkapkan, fokus utama Kemendikbud adalah mengetahui
mana sekolah dan daerah yang paling butuh bantuan, baik dari pemerintah daerah
maupun pemerintah pusat,
baik itu berupa bantuan anggaran, pelatihan, atau
dukungan lainnya.
"Kalau kita tidak bisa mengetahui sekolah yang tertinggal,
kita tidak bisa membuat strategi bantuan untuk sekolah-sekolah yang
membutuhkan. Inilah alasan harus ada Asesmen Nasional di tahun 2021," kata
Nadiem,
menegaskan.
Lebih lanjut ia mengingatkan, AN tidak memerlukan persiapan
khusus. Bimbingan belajar seperti untuk mempersiapkan Ujian Nasional (UN) tidak
perlu dilakukan.
Hasil AN nantinya tidak memiliki konsekuensi apa pun terhadap
siswa,
dan akan digunakan sebagai pemetaan pendidikan nasional. [qnt]