WahanaNews.co, Jakarta - Hujan meteor Delta-Aquariid Selatan akan mencapai puncaknya hari ini, Selasa (30/7) malam hingga Rabu (31/7) dini hari. Simak cara menikmatinya berikut.
"30 Juli puncak hujan meteor delta-Aquariid Selatan," demikian dikutip dari akun Instagram Bosscha Observatory, Selasa pagi, melansir CNN Indonesia.
Baca Juga:
Imbas Hujan Intensitas Tinggi, 5 RT di Jakarta Terendam Banjir
Pada unggahan akun resmi pengelola peneropongan bintang Bosscha, Lembang, itu ditulis bahwa hujan meteor delta-Aquariid Selatan aktif pada 12 Juli -23 Agustus yang dapat dilihat sejak pukul 19.47 WIB hingga menjelang fajar.
"Puncaknya pada 30 Juli dengan jumlah kira-kira 25 meteor per jam," demikian keterangan pada unggahan tersebut.
Waktu yang tercantum untuk bisa melihat hujan meteor delta-Aquariid Selatan itu menggunakan waktu lokal Lembang.
Baca Juga:
Pemkot Bengkulu Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan Bencana Jelang Nataru 2024/2025
Mengutip dari Earth Sky, saban tahunnya dua hujan meteor yakni Perseids dan Delta Aquariids bisa terlihat dari Bumi.
"Delta Aquariid selalu mencapai puncaknya pada akhir Juli - tetapi pada 2024 ini - bulan sabit yang memudar dan bulan seperempat terakhir akan menerangi langit lewat tengah malam. Jadi, waktu terbaik untuk mengamati Delta Aquariid dan Perseid adalah sebelum bulan terbit pada akhir Juli," demikian dikutip dari laman tersebut.
Earth Sky memberikan imbauan bahwa hujan meteor tersebut akan terlihat jelas atau ideal dilihat saat kondisi langit gelap, dan tanpa bulan. Selain itu, pemantau antariksa juga mungkin akan menyaksikan percampuran hujan meteor Delta Aquariid dan Perseid pada awal bulan depan.
"Anda biasanya akan melihat banyak Delta Aquariid bercampur dengan Perseid, jika Anda menontonnya di awal Agustus," demikian dikutip dari laman tersebut.
Cara terbaik menikmati
Hujan meteor terjadi ketika Bumi melewati aliran debu yang ditinggalkan oleh komet. Partikel debu lebih kecil dari butiran pasir dan menghasilkan garis-garis cahaya terang ketika menguap di atmosfer.
Para astronom sudah lama memperdebatkan asal-usul hujan meteor Delta Aquariids. Pandanagn yang paling kuat adalah komet 96P/Machholz yang mengorbit Matahari selama lebih dari lima tahun.
Pada malam yang gelap tanpa Bulan, para pengamat bintang dapat melihat 15 hingga 20 bintang jatuh per jam pada puncak Delta Aquariid.
Hujan meteor ini mendapatkan namanya dari Aquarius, dengan bintang jatuh yang tampak datang dari arah Delta Aquarii, bintang terang di konstelasi tersebut.
Untuk menemukan Aquarius, para astronom merekomendasikan untuk mencari konstelasi Pegasus di langit tenggara, lalu melihat ke bawah ke arah cakrawala dan melihat bintang yang tampak terang, tetapi sebenarnya adalah Saturnus di Aquarius.
Saat menemukan tempat yang tepat, tataplah sekitar 45 derajat untuk mendapatkan peluang terbaik melihat garis-garis meteor yang lebih panjang.
"Kunci untuk menikmati hujan meteor adalah menemukan lokasi langit yang benar-benar gelap," kata Prof Catherine Heymans, astronom Skotlandia, kepada The Guardian.
"Untuk benar-benar menikmati pertunjukan cahaya yang spektakuler ini, Anda harus menjauh dari lampu jalan dan pergi ke pedesaan jika memungkinkan. Kemudian, berbaringlah telentang di atas selimut dengan termos berisi cokelat panas, saksikan dan tunggu bintang jatuh itu melesat di langit," urai dia.
Dari meteor Delta Aquarii, 5-10 persen meninggalkan jejak yang terus-menerus: garis-garis bercahaya dari gas terionisasi yang terlihat selama satu atau dua detik setelah meteor berlalu.
Karena teleskop dan teropong memiliki bidang pandang yang sempit, para ahli menyarankan untuk melihat dengan mata telanjang setelah meluangkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kegelapan.
"Ingat, jangan melihat ponsel Anda," kata Heymans. "Mata Anda membutuhkan waktu lebih dari 10 menit untuk beradaptasi dengan kegelapan, dan bahkan sekilas melihat layar akan menyetel ulang mata Anda yang berarti Anda mungkin melewatkan sesuatu."
Jika awan menutupi atau cahaya Bulan menghalanginya, jangan khawatir. Delta Aquariid 'bergemuruh' hingga Agustus saat mereka bergabung dengan Perseid yang lebih banyak dan biasanya lebih terang.
"[Momen] ini adalah peristiwa yang bagus untuk orang dewasa, khususnya mereka yang mencari alasan untuk berlibur romantis di bawah bintang-bintang."
[Redaktur: Alpredo]