Setelah seseorang dinyatakan meninggal secara hukum, proses cryonics dapat dimulai.
Untuk menjaga agak jaringan otak tetap terlindungi, sirkulasi darah dan pernapasan untuk sementara dipulihkan dengan CPR dan masker oksigen hingga obat khusus yang disuntikkan ke dalam sistem.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
Tim medis kemudian mendinginkan tubuh dengan memasukkannya ke dalam bak air es dan menyuntikkan antikoagulan untuk mencegah pembekuan darah.
Proses tersebut terjadi dalam waktu 24 jam setelah kematian.
Jenazah dibawa ke pusat kriopreservasi di mana jenazah diawetkan dengan aman.
Baca Juga:
Solusi Baru untuk Lindungi Konsumen, OJK Luncurkan Pusat Penanganan Penipuan Keuangan
Rata-rata tubuh manusia terdiri dari 60 persen air. Jika tubuh manusia tidak dibekukan dengan benar, maka air yang ada di dalam sel akan berubah menjadi es.
Es yang mengembang dalam volume dan membentuk kisi-kisi kristal memberikan tekanan pada dinding sel dan pembuluh darah yang dapat menyebabkan sel dan jaringan retak dan terbuka.
Jika tujuan akhir cryonics adalah mengembalikan tubuh ke kondisi hidup sehat di masa mendatang, tubuh manusia yang penuh dengan sel yang pecah tak akan banyak membantu.