WahanaNews.co | Kabar buruk lagi-lagi menimpa kapal induk kebanggaan angakat laut Rusia, yaitu Admiral Kuznetsov. Dilansir oleh kantor berita TASS pada hari kamis (22/12/2022), kapal induk tersebut kembali mengalami kecelakaan saat sedang melakukan proses modernisasi dan perawatan di wilayah Murmansk, Rusia.
Pada kecelakaan kali ini, kapal tersebut mengalami insiden kebakaran ringan ketika baru saja dipindahkan dari drydock. Baru setelah kurang lebih sekitar 4 tahun mengalami perbaikan dan peningkatan. Yuk, kenalan lebih jauh dengan Kuznetsov-class yang kerap punya nasib kurang beruntung.
Baca Juga:
Mengenal USS Abraham Lincoln, Kapal Induk yang Berjasa dalam Tragedi Tsunami Aceh
Kapal Induk Satu-satunya Milik Rusia
Meskipun Rusia memiliki kekuatan angkatan laut yang cukup besar di dunia, akan tetapi kekuatan angkatan laut mereka masih jauh tertinggal dari rival abadi mereka, yakni Amerika Serikat.
Bahkan, bisa dibilang di era kini kekuatan angkatan laut mereka setara atau sedikit dilampaui oleh Republik Rakyat Cina. Rusia hanya memiliki satu kapal induk saja yang mulai dibangun sejak dekade 80-an.
Baca Juga:
Berkonsep Mirip NGAD Amerika, Rusia Kembangkan Jet Tempur Generasi ke-6
Kapal induk Kuznetsov-class yang dioperasikan oleh Rusia tersebut sejatinya diklasifikasikan sebagai heavy aircraft-carrying cruiser. Kapal induk ini mulai dibangun pada tahun 1982 dan diluncurkan pertama kali pada tahun 1985.
Namun, kapal ini baru diserahkan kepada angkatan laut Rusia pada tahun 1991 dan mulai beroperasi penuh pada tahun 1995. Sejatinya ada 2 kapal yang dibangun di kelas ini.
Pertama, yakni Admiral Kuznetsov yang kini dioperasikan oleh Rusia, dan kedua yakni Riga (Varyag) yang kemudian dijual ke Cina dan dirubah namanya menjadi Liaoning.
Memiliki Perpaduan Sistem Rudal dan Sayap Udara
Kapal induk dengan desain klasik yakni sky-jump tersebut memiliki kombinasi sistem persenjataan yang merupakan gabungan dari sistem rudal dan kekuatan udara seperti lazimnya kapal induk lain. Kapal induk ini dipersenjatai oleh rudal anti kapal P-700 Granit dan sistem rudal pertahanan udara 3K59 Kinzhal.
Selain itu, kapal ini dilengkapi dengan 8 unit close-in weapon system Kashtan dan 6 unit AK-630 dan beberapa sistem Pantsir-M untuk sistem persenjataan jarak pendek.
Untuk sayap udaranya, kapal ini mampu membawa 30-50 wahana udara seperti jet tempur, helikopter dan drone. Kapal induk ini mampu membawa kombinasi 18 unit jet tempur SU-33, 6 unit jet tempur MiG-29K, 4 unit helikopter Ka-31 dan 2 unit Helikopter Ka-27. Kapal induk ini dioperasikan sekitar 1.600 pelaut.
Sering Mengalami Kecelakaan
Kapal induk kebanggaan dan satu-satunya milik Rusia ini seringkali bernasib kurang baik. Sejak pertama kali dioperasikan sejak dekade 90-an, kapal ini sudah mengalami beberapa kali masuk galangan untuk proses perbaikan dan perawatan.
Pada tahun 2009, kapal ini mengalami kebakaran saat berada di Turki dan mengakibatkan kematian 1 orang awaknya. Kapal ini kemudian masuk ke galangan pad tahun 2010 untuk menjalani perawatan dan modernisasi.
Di tahun 2017 kapal ini juga diberitakan kembali memasuki galangan untuk peningkatan dan modernisasi. dilansir dari kanal militer sofrep.com, kapal ini direncanakan akan kembali berdinas pada 2020 atau 2021, akan tetapi pada tahun 2018 kapal tersebut mengalami musibah hebat yakni runtuhnya sistem crane yang berada di drydock PD-50 yang merupakan dok apung terbesar di Rusia.
Hal tersebut membuat kerusakan yang cukup besar di kapal induk tersebut. Di tahun 2019 kapal induk ini kembali mengalami kebakaran sehingga membuat proses perbaikan kapal ini sedikit tertunda.
Di tahun 2022 ini kapal tersebut juga mengalami insiden kebakaran kecil, akan tetapi hal tersebut diprediksi tidak akan mengganggu proses peluncuran kembali kapal tersebut di tahun 2024 nanti. [ast]