WahanaNews.co | Yupiter merupakan salah satu planet terbesar di Tata Surya. Namun, daratannya tidak bisa dihuni manusia lantaran anomali cuaca yang sangat ekstrem.
Di sana badai tak pernah berhenti, dan hadir dalam bentuk sangat besar. Saking besarnya, badai besar yang disebut Great Red Spot mampu menelan Bumi.
Baca Juga:
NASA Temukan Planet Mirip Bumi, Bisakah Dihuni Manusia?
Jupiter juga diselimuti samudera Hidrogen cair dan atmosfernya dipenuhi awan Hidrogen dan Helium. Tanpa permukaan berbatu yang mengadang angin, badai di Jupiter bisa berlangsung selama jutaan tahun.
Cuaca ekstrem di planet Jupiter ini telah membuat para ilmuwan penasaran untuk melihat lebih detail awan liar Jupiter jika dilihat dari kedalaman. Jadi, mereka membuat gambar 3D dengan bantuan pesawat ruang angkasa Juno milik NASA.
Dibuat oleh ilmuwan sekaligus ahli gambar luar angkasa, Gerald Eichstadt, ia bersama timnya mengandalkan data dari pesawat ruang angkasa JunoCam, sebuah kamera yang menghadirkan deretan pemandangan Jupiter yang indah sejak pesawat ruang angkasa tanpa awak tiba di orbit raksasa gas pada 2016.
Baca Juga:
Fenomena Langka, 6 Planet Bakal Berbaris di Angkasa Awal Juni 2024
Mereka menggunakan data JunoCam untuk membuat peta elevasi digital puncak awan Jupiter. Hasilnya, sebuah gambar animasi menakjubkan dari awan Jupiter terlihat seperti cupcake beku yang muncul di layar.
"Misi Juno memberi kita kesempatan untuk mengamati Jupiter dengan cara yang pada dasarnya tidak dapat diakses oleh pengamatan teleskopik berbasis Bumi. Kita dapat melihat fitur awan yang sama dari sudut yang sangat berbeda hanya dalam beberapa menit," kata Eichstadt di Europlanet sebagaimana dikutip CNET.
Tim mengatakan, model digital ini juga dapat memberi pemahaman yang lebih baik kepada ilmuwan tentang komposisi kimia awan. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.