Musk telah berusaha keras untuk memfokuskan kembali energi NASA untuk mengejar mimpinya membangun koloni di Mars, dan masa depan program Artemis NASA, dengan rencananya yang difokuskan dalam waktu dekat untuk kembali ke bulan, telah menimbulkan pertanyaan tentang ke mana arah rencana Trump untuk NASA.
Boeing, yang membangun tahap inti untuk roket Space Launch System yang dirancang untuk misi Artemis, telah mempersiapkan hingga 400 pemutusan hubungan kerja jika rencana Artemis berubah.
Baca Juga:
Elon Musk Gagal Akuisisi OpenAI, Ini Alasan Penolakan Tegas dari Dewan Direksi
Boeing juga akan merugi jika stasiun luar angkasa diturunkan lebih awal dari tahun 2030 karena pesawat ruang angkasa Starliner yang sudah tua seharusnya berbagi layanan taksi astronot dengan Crew Dragon milik SpaceX.
Boeing memiliki kontrak untuk terbang sebanyak enam kali jika pesawat ini mendapat sertifikasi, tapi jika stasiun luar angkasa turun pada tahun 2027, maka NASA tidak akan membutuhkan sebagian besar misi tersebut.
Hingga saat ini, SpaceX telah menerbangkan 10 misi berawak ke stasiun ruang angkasa untuk NASA serta tiga misi lainnya untuk perusahaan komersial Axiom Space dengan menggunakan armada empat pesawat ruang angkasa Crew Dragon.
Baca Juga:
Ternyata Elon Musk Bukan Pendiri, Begini Sejarah Tesla yang Sebenarnya
Penerbangan berikutnya untuk NASA dijadwalkan pada pertengahan Maret, sementara misi Axiom Space lainnya dijadwalkan pada musim semi ini.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.