Pada Selasa (18/6) kemarin, harga saham Nvidia mencapai angka $135,58 naik sebesar $4,60 dari hari sebelumnya sehingga mendorong kapitalisasi pasarnya menjadi sebesar $3,335 triliun atau sekitar Rp54,57 kuadriliun (kurs Rp 16.390).
Jumlah tersebut tentunya mengungguli sejumlah perusahaan teknologi besar lainnya seperti Microsoft yang hanya selisih sedikit dengan nilai pasar saham sebesar $3,32 triliun, kemudian Apple$3,29 triliun, dan Google yang hanya mencapai nilai pasar saham$2,17 triliun.
Baca Juga:
Berikut 10 Istilah AI yang Perlu Anda Ketahui
Pada tahun 2024 ini, Nvidia menyebut lonjakan harga sahamnya naik hingga mencapai 160 persen dan berhasil menyentuh angka $2 triliun pada bulan Februari lalu.
Berdasarkan laporan pendapatan terakhirnya pada bulan Mei, Nvidia melaporkan total pendapatannya lebih dari angka $26 miliar menjelang pengenalan arsitektur GPU Blackwell.
Unit GPU Blackwell bernama B200 yang baru akan diluncurkan Nvidia pada akhir tahun ini sudah digadang-gadang akan menjadi "chip paling kuat di dunia".
Baca Juga:
Kominfo Sebut Ratusan Perusahaan Pakai Surat Edaran AI Meski Sifatnya Anjuran
Untuk meningkatkan daya tarik sahamnya yang bernilai tinggi di kalangan investor perorangan, Nvidia baru-baru ini memecah sahamnya menjadi 10 banding satu, efektif pada 7 Juni.
"Pemecahan saham dapat menurunkan harga per lembar saham, sehingga lebih terjangkau bagi investor perorangan untuk membelinya. Dengan Nvidia melakukan pemecahan saham 10 banding satu, investor ritel adalah pemenang sebenarnya di sini," kata Sam North, analis pasar di platform investasi eToro, mengutip The Guardian.
Chip Nvidia memberi daya pada banyak alat industri AI, termasuk chatbot ChatGPT dari OpenAI. Kenaikan harga saham perusahaan dan peningkatan popularitasnya dalam industri ini telah membuat laporan pendapatan dan pengumumannya menjadi acara tujuan para investor Silicon Valley.