WahanaNews.co, Jakarta - Wahana antariksa Chang'e-6 milik China dilaporkan telah selesai menjalani misi mengumpulkan materi batuan dan tanah dari sisi jauh Bulan.
Wahana tersebut kini kabarnya sedangkan dalam perjalanan pulang untuk membawa sampel itu untuk diteliti lebih lanjut.
Baca Juga:
Modul Pesawat Luar Angkasa Luna-25 Milik Rusia Tabrak Permukaan Bulan
Wahana tidak berawak tersebut sebelumnya mendarat di salah satu kawah tertua di bulan, yakni cekungan Kutub Selatan-Aitken (SPA) pada Minggu (2/6) dan kembali ke Bumi dengan membawa sampel berupa batuan dan tanah.
Diperlukan waktu sekitar dua hari bagi Chang'e-6 untuk mengumpulkan sampel batuan dan tanah menggunakan bor dan lengan robotnya.
Melansir The Guardian, saat ini Badan Antariksa Nasional China (CNSA) sudah mengonfirmasi perjalanan kembali Chang'e-6 ke Bumi dengan kondisi modul ascender yang telah lepas landas dari permukaan bulan dan memasuki orbit di sekitar bulan.
Baca Juga:
Rusia Kirim Roket Berisi Teddy Bear Untuk Selamatkan Astronot
Tentunya perkembangan ini disambut baik oleh para ahli dari komunitas ilmiah.
Profesor asal Universitas Leicester, Martin Barstow menyatakan bahwa sejauh ini pembawaan sampel dari bulan sebelumnya hanya baru bisa dilakukan oleh AS dan Rusia saja, dan sampelnya pun tidak berasal dari sisi jauh bulan.
"Ini merupakan pencapaian yang sangat penting," kata Martin.
"Hanya AS dan Rusia yang berhasil mendapatkan sampel dari bulan, mendarat dan kemudian lepas landas lagi. Hal ini menunjukkan kemampuan yang mengesankan dalam program luar angkasa China. Merupakan prestasi teknis untuk lepas landas dari bulan, tetapi akan lebih menantang jika dilakukan dari sisi jauhnya."
Sampel dari sisi jauh bulan atau terkadang disebut "sisi gelap" karena tidak terlihat dari Bumi tersebut memang dianggap menawarkan berbagai peluang baru untuk penelitian.
Hal tersebut dikarenakan sampel sisi jauh bulan yang dibawa ke Bumi oleh Chang'e-6 ini belum pernah ada sebelumnya.
Sehingga menurut para peneliti nantinya sampel tersebut dapat menjawab beberapa pertanyaan baik mengenai pembentukan, evolusi bulan dan tata surya, menjawab mengapa sisi dekat dan jauh bulan sangat berbeda, dan memberi petunjuk bagaimana Bumi muncul menjadi menopang kehidupan.
Meskipun demikian hingga saat ini masih belum diketahui apakah nantinya Badan Antariksa Nasional China (CNSA) akan bersedia untuk membagikan sampel tersebut pada para peneliti di luar China.
"Saya tidak tahu apakah mereka punya rencana untuk membagikan sampel di luar China, tapi saya berharap mereka punya rencana dan kami di Inggris akan mendapat kesempatan untuk mengerjakannya. Ini akan sangat sesuai dengan rencana kami untuk mengembalikan sampel dari Mars," kata Barstow.
[Redaktur: Alpredo Gultom]