WahanaNews.co, Jakarta - Pesawat luar angkasa, Luna-25 lepas kendali dan hancur di permukaan Bulan. Misi ke Bulan dari Rusia dilaporkan gagal total.
Sebelum kecelakaan, Luna-25 dikabarkan sempat hilang kontak dengan stasiun di Bumi. Badan Antariksa Rusia, Roscomos mengatakan kejadian ini terjadi sejak hari Sabtu pukul 11:57 GMT.
Baca Juga:
Modul Pesawat Luar Angkasa Luna-25 Milik Rusia Tabrak Permukaan Bulan
"Pesawat bergerak dengan tidak bisa diprediksi ke orbit dan lenyap setelah tabrakan dengan permukaan Bulan," ungkap lembaga itu, dikutip dari Reuters, Senin (21/8/2023) melansir CNBC Indonsia.
Komisi antar departemen juga telah terbentuk untuk menginvestigasi masalah pada Luna-25, imbuh Roscosmos.
Misi tersebut lepas landas pada Jumat (11/8/2023) di Kosmodrom Vostochny di wilayah timur jauh Rusia. Rencananya Luna-25 akan mencapai orbit Bulan dalam lima hari.
Baca Juga:
Rusia Kirim Roket Berisi Teddy Bear Untuk Selamatkan Astronot
Luna-25 sebenarnya jadi misi kembalinya Rusia ke Bulan setelah 47 tahun. Sebelumnya Luna-2 telah menjangkau Bulan pada 1959, berikutnya pada 1966 giliran Luna-9 yang melakukan soft landing.
Misi terakhir ke Bulan adalah saat Rusia mencobanya melalui Luna-24. Saat itu, Kremlin diperintah oleh Leonid Brezhnev.
Luna-25 sebenarnya diharapkan untuk bisa membuat Rusia bersaing dengan sejumlah negara yang memiliki misi yang sama. India misalnya juga bersiap mendaratkan Chandrayaan-3 pada 23 Agustus 2023 mendatang.
Termasuk juga jadi pembuktian Rusia masih bisa bertahan di tengah gempuran sanksi Barat karena serangannya pada Ukraina sejak beberapa waktu terakhir.
Astronom Soviet, Mikhail Marov jadi salah satu yang merasa sedih dengan kegagalan tersebut. Fisikawan 90 tahun itu meminta alasan kegagalan itu bisa diperiksa lebih lanjut.
"Ini mungkin harapan terakhir saya untuk melihat kebangkitan program Bulan kita," kata Marov.
[Redaktur: Alpredo Gultom]