Akan tetapi, radar tersebut dirasa sudah mulai ketinggalan zaman dan memiliki beberapa kelemahan, salah satunya adalah jarak jangkauannya yang terbatas.
Pada dekade 80-an kemudian kohanudnas (Komando Pertahanan Udara Nasional) mulai memberikan beberapa rencana pengadaan sistem radar baru yang tentunya juga cukup terintegrasi dengan beragam alutsista udara Indonesia saat itu yang lebih condong ke blok barat.
Baca Juga:
Tingkatkan Pengawasan, RI Pesan 13 Radar Militer dari Thales Prancis
Kemudian disetujui pembelian radar baru yakni varian Thompson CSF dari Prancis. Radar tersebut kemudian mulai dipasang pada dekade 1980-an hingga dekade 1990-an di beberapa tempat di Indonesia.
Perbedaan Radar TRS-2215 dan TRS-2230
Seperti yang diketahui radar Thompson yang dibeli dari Prancis terbagi atas 2 jenis, yakni TRS-2215 dan TRS-2230. Radar TRS-2215 merupakan jenis radar mobile atau yang mampu dipindahkan dengan cepat.
Baca Juga:
Imron Fadhil Syam: Haram Politik Uang di Kongres HMI, Alumni tidak Memihak Siapa pun
Hal ini dikarenakan sistem radar tersebut terpasang di platform trailer beroda yang mampu ditarik oleh kendaraan penarik.
Untuk radar TRS-2230 merupakan sistem radar tetap yang terpasang dan diinstal di atas dudukan yang meskipun juga dapat dipindahkan, akan tetapi daya mobilitasnya terbatas karena tidak langsung dilengkapi dengan trailer beroda.
Untuk kemampuan radar ini terbilang cukup modern pada masanya. Radar ini mampu melacak target yang berada di ketinggian Masih Digunakan Hingga Kini