WahanaNews.co | Salah satu operator seluler, XL Axiata, menyebutkan pihaknya mematikan layanan 3G di 343 kota/kabupaten hingga akhir semester 1 tahun 2022.
Pemutusan layanan tersebut dilakukan untuk menambah kapasitas jaringan 4G LTE sebanyak 15 persen.
Baca Juga:
XL Axiata Mulai Bangun Infrastruktur Jaringan Internet Cepat di IKN Nusantara
Seiring dengan aktivitas 3G sunset tersebut, opertor seluler ini juga telah mengaktivasi layanan VoLTE. Trafik layanan VoLTE ini telah tumbuh sekitar 60% sepanjang tahun 2021.
"Pertumbuhan penggunaan yang cukup pesat tersebut sekaligus menandakan semakin meningkatnya kenyamanan pelanggan dengan layanan VoLTE, yang antara lain didukung kualitas jaringan yang terus meningkat," ungkap Gede.
Perluasan jaringan 4G ini untuk menjangkau lebih banyak populasi di kota/kabupaten di seluruh tanah air dengan menambah Base Transceiver Station (BTS) 4G LTE900.
Baca Juga:
Tingkatkan Kecepatan dan Jangkauan Produk, PLN Icon Plus Jalin Kerja Sama dengan XL Axiata
Selain itu juga, dilakukan adopsi inovasi-inovasi teknologi terbaru, seperti teknologi LTE for backhaul dan solarcell, yang memungkinkan perluasan jaringan 4G dan pemerataan broadband secara lebih maksimal hingga ke area-area pelosok.
Sampai saat ini, XL Axiata telah memperluas jaringan 4G hingga 463 kota, yang ditopang sekitar 88 ribu BTS 4G Voice over LTE alias VoLTE.
Adapun, sekitar 46% BTS XL Axiata telah terfiberisasi dengan hampir 130 ribu kilometer kabel fiber terbentang di seluruh Indonesia. Pada 2022, perusahaan menargetkan tambahan 12.000 BTS LTE900 di 343 kota.
Hal ini guna mengimbangi peningkatan trafik dari tahun ke tahun. Untuk memastikan kebutuhan jaringan berkualitas terpenuhi di tahun ini, XL Axiata menetapkan fokus pembangunan jaringan, yaitu meningkatkan kapasitas, efisiensi, serta optimasi guna menghadirkan pengalaman pelanggan (customer experience) yang lebih baik dari sebelumnya.
Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan, inisiatif dan upaya yang dilakukan dalam hal peningkatan kapasitas jaringan, efisiensi, dan optimisasi jaringan tersebut mencakup radio, transport, dan core, termasuk melakukan fiberisasi dan implementasi teknologi-teknologi baru.
"Pengalaman digital yang andal menjadi salah satu kebutuhan utama seperti kecepatan akses internet, kualitas sinyal di dalam ruangan, hingga koneksi saat main game atau mengakses konten hiburan," ujar Gede dalam siaran pers yang diterima detiKINET, Selasa (16/8/2022).
XL Axiata menjanjikan akan memperluas jangkauannya hingga area terluar untuk mendukung pemerintah dalam upaya pemerataan ekonomi digital.
Bekerja sama dengan Bakti Kominfo, XL Axiata menyediakan layanan telekomunikasi broadband 4G untuk 132 desa di Sumatera dengan kategori wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Sementara itu, untuk wilayah non-3T, XL Axiata berkoordinasi dengan Kominfo, telah menghadirkan layanan broadband 4G pada 285 dari 861 desa yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur, Kalimantan, dan Sulawesi.
Pembangunan di seluruh area non-3T yang menjadi kewajiban XL Axiata ditargetkan selesai di akhir tahun 2022.
Implementasi Jaringan 5G
Berbicara soal jaringan 5G, XL Axiata telah menghadirkan layanan internet super cepat itu secara terbatas di sejumlah kota, tepatnya ada di 18 titik 5G experience di 13 kota utama di Indonesia.
Disampaikannya, uji coba dan implementasi 5G telah dilakukan di ajang MotoGP Mandalika, balap mobil listrik Formula E Jakarta, serta uji coba koeksistensi 5G 3.5 GHz dengan Fixed Satellite Service (FSS) yang diinisiasi oleh Kominfo, XL Axiata, BRI, dan Telkom University.Dalam waktu dekat, XL Axiata juga akan menggelar jaringan 5G di ajang G20.
Hingga saat ini, jaringan XL Axiata tersebar di 34 provinsi. Sebagian jaringan telah menembus dan melayani masyarakat di pelosok-pelosok daerah yang terpencil dan berada di perbatasan negara.
Total sebanyak lebih dari 149 ribu BTS, di antaranya 88 ribu BTS 4G, dan jaringan fiber optik sepanjang lebih dari 130 ribu kilometer, menopang kekuatan jaringan XL Axiata, untuk melayani sekitar 57 juta pelanggan di berbagai wilayah di Indonesia. [rin]