WahanaNews.co | Masyarakat, khususnya yang tinggal di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dihimbau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk sadar soal sumber gempa dari megathrust dan sesar.
"Ada dua sumber gempa di Kabupaten Sukabumi yakni megathrust selatan Jabar dan sejumlah sesar darat seperti Sesar Cimandiri," kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu di Sukabumi, Rabu (31/5) dikutip dari Antara.
Baca Juga:
BMKG Sebut Daerah-daerah Ini Berpotensi Tinggi Banjir
Pihaknya mengaku sudah mengadakan lokakarya terkait dengan mitigasi gempa yang bersumber dari megathrust dan sesar darat pada Selasa (30/5).
Pada kegiatan tersebut, Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ini tidak berbicara tentang prediksi kapan terjadi gempa, karena hingga saat ini belum ada alat untuk memprediksi terjadinya gempa.
Pihaknya lebih menegaskan kepada Pemkab Sukabumi, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, terkait dengan mitigasi yang juga harus melibatkan masyarakat.
Baca Juga:
Bukan Awan Biasa, BMKG Klarifikasi Fenomena Langit Jakarta yang Memukau
Selain itu, BMKG juga mengimbau semua masyarakat untuk 'bersahabat' dengan bencana yang di sekeliling mereka, karena tidak bisa menghindar atau melarang untuk tidak terjadi.
Teguh menjelaskan bahwa bersahabat dengan bencana berarti "selalu siap siaga yang diperkuat dengan mitigasi, untuk meminimalkan dampaknya, seperti menekan jatuhnya korban jiwa dan kerugian harta."
BPBD harus sesering mungkin melakukan sosialisasi kepada masyarakat, seperti mengenalkan bagaimana jika terjadi gempa bumi, apalagi nanti jika berpotensi tsunami.
"Kemudian masyarakat seperti apa jika terjadi tsunami, di titik mana saja evakuasi dan harus menyelamatkan diri ke mana. Jika tidak disosialisasikan, katanya, tentunya masyarakat tidak akan paham," katanya.
Dia juga menyebut BPBD harus mempunyai strategi tentang cara penyampaian potensi bencana kepada masyarakat karena hal itu sensitif atau bisa membuat takut dan khawatir.
"Artinya sosialisasi ini hanya menyampaikan potensi yang ada," ucap dia.
Teguh menyampaikan hingga saat ini masih banyak warga yang menganggap megathrust sebatas mitos. Maka dari itu, BMKG menyampaikan hal tersebut sesuai data dan berbicara secara ilmiah bahwa ada potensi bencana dari sumber megathrust yang bisa berdampak di Kabupaten Sukabumi.
Pihaknya juga mengaku sudah menyampaikan hasil penelitian sejumlah pihak bahwa megathrust memiliki potensi gempa dengan Magnitudo maksimal 8,7 dan bisa berpotensi tsunami dengan ketinggian 15 meter.
Dengan adanya potensi itu, katanya, pemerintah daerah dan masyarakat harus siapa siaga dan meningkatkan mitigasi bencana.
[Redaktur: Alpredo]