WahanaNews.co | Para peneliti secara resmi menamai spesies baru cacing pipih martil dengan nama Humbertium Covidum. Kata covidum berasal dari kata Covid-19, diambil sebagai penghormatan kepada orang-orang yang meninggal akibat pandemi Covid-19.
Diterbitkan dalam jurnal Peer J, cacing pipih martil yang dikenal sebagai genus Bipalium adalah jenis cacing tanah pemangsa dengan kepala berbentuk palu. Mereka tersebar di seluruh dunia, dan banyak di antaranya merupakan spesies invasif.
Baca Juga:
2 Tahun Makan Daging Mentah, Tubuh Pria Ini Keluarkan Cacing 2 Meter
H. covidum berukuran kecil, dengan panjang sekitar 3 sentimeter. Tubuhnya berwarna hitam metalik tanpa garis atau motif lain yang jarang ditemukan pada cacing pipih pada umumnya. H. covidum ditemukan di sejumlah taman di Prancis dan Italia.
Para peneliti berhasil menjabarkan secara rinci alat kelamin cacing H. covidum yang merupakan hal penting dalam membedakan spesies dan sub-famili. Semua spesies cacing pipih bersifat hermaprodit sehingga mereka bisa bereproduksi secara seksual atau aseksual.
Makhluk kecil yang kini dijuluki Covid bukan satu-satunya cacing pipih yang ditemukan peneliti. Mereka juga menemukan satu spesies cacing pipih baru di Prancis yang kini diberi nama Mayotte, dengan nama ilmiah Diversibipalium mayottensis. Sama seperti H. covidum, Mayotte punya panjang hanya 3 cm dengan bintik biru-hijau di atas tubuhnya.
Baca Juga:
Mudah Banget! Begini Cara Ampuh Basmi Cacing di Kamar Mandi
Setelah dianalisis lebih lanjut, kedua spesies ini tampaknya bukan spesies endemik Prancis, melainkan berasal dari luar negeri, H. covidum dari Asia sementara D. mayottensis dari Madagaskar.
“H. covidum kemungkinan adalah spesies dari Asia dan merupakan spesies asing di Eropa,” kata peneliti. “Apakah itu akan menjadi spesies invasif, perlu dipantau terlebih dahulu.”
Sayang, meski para peneliti berhasil mendapatkan spesimen H. covidum, tapi mereka tidak mendapatkan spesimen D. mayottensis yang cukup untuk menggambarkan spesies tersebut secara lengkap. Kendati demikian, para peneliti percaya D. mayottensis termasuk dalam kelompok baru cacing pipih martil.