Karena terus menerus dibuat di dalam kerak planet kita, ini adalah sumber energi terbarukan.
Namun, meskipun sumber energi terbarukan lainnya telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir, energi panas Bumi belum dimanfaatkan karena memanennya bukan hal yang mudah.
Baca Juga:
Percepatan Energi Bersih, ALPERKLINAS Apresiasi Rencana Pemerintah Kurangi Pajak Investasi Pembangkit Panas Bumi
Fasilitas panas Bumi hanya ada di daerah di mana keadaan memungkinkan ekstraksi energi pada kedalaman yang relatif dangkal hingga 121,92 meter di bawah permukaan Bumi.
Dikutip dari Interesting Engineering, pengeboran konvensional menjadi tidak praktis di luar kedalaman tertentu karena kerak yang lebih dalam akan lebih panas dan lebih keras.
Hal ini menyulitkan mata bor mekanis, sehingga dibutuhkan solusi baru.
Baca Juga:
Target EBT 42,6 GW dari Energi Surya, Tenaga Air, Panas Bumi dan Angin, ALPERKLINAS Sebut Indonesia 'Big Green Energi'
Solusi baru itu mungkin berupa perangkat pemancar gelombang mikro yang disebut gyrotron.
Sistem pengeboran Quaise dipusatkan di sekitar perangkat ini, yang telah digunakan selama beberapa dekade dalam penelitian dan pembuatan untuk tujuan seperti bahan pemanas dalam eksperimen fusi nuklir.
Meskipun Quaise belum mengatasi semua rintangan terkait teknis, mereka telah menetapkan tujuan ambisius untuk memanfaatkan energi dari sumur percontohan pada tahun 2026. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.