WahanaNews.co | Menambahkan oli mesin mobil di rumah boleh-boleh saja, namun harus paham terlebih dahulu takaran yang dianjurkan pabrikan.
Oli mesin melebihi takaran bisa berakibat buruk, apalagi kekurangan oli yang akan menghambat kinerja mesin mobil. Karena itu sebelum melakukan itu adalah membaca buku panduan pemilik kendaraan, atau tanyakan kepada yang ahli.
Berikut penjelasan risiko salah menakar oli mesin:
Baca Juga:
Berkat Kepercayaan Konsumen, Pelumas Kendaraan Ini Raih Penghargaan
Oli mesin melebihi takaran
Risiko mengisi oli mesin lebih dari takaran seharusnya adalah dapat membuat performa mesin turun. Tarikan mesin, terutama pada putaran tinggi akan terasa berat karena oli bersirkulasi melebihi kapasitas.
Sehingga konsumsi bensin juga lebih boros karena mesin membutuhkan tenaga lebih besar untuk bergerak. Masalah ini akan berimbas pada kemampuan oli dalam melumasi dan membebani kerja pompa oli dalam mendistribusikan pelumas.
Baca Juga:
Perlu Diketahui, Mobil Zaman Sekarang Disarankan Pakai Oli Sitentik
Potensi masalah lain yang dapat terjadi adalah timbulnya kebocoran yang sangat merugikan karena tekanan berlebih yang membebani mesin. Kebocoran biasanya menyusup lewat seal yang kondisinya kurang baik dan dapat terlihat dari rembesan oli menetes keluar dari blok mesin.
Dalam jangka panjang, usia pakai pompa dan filter oli mesin akan cepat menurun karena bekerja ekstra keras.
Oli mesin kurang dari takaran
Dampak buruk dari mengisi oli mesin kurang dari takaran bisa lebih besar karena risikonya mesin akan mudah panas mengingat debit oli yang bersirkulasi lebih sedikit dari seharusnya. Tenaga mesin akan menurun dan konsumsi bensin menjadi boros karena mesin tidak bekerja pada kondisi ideal.
Selain itu, sistem pelumas pada komponen di dalam mesin menjadi tidak merata hingga komponen terkecil dan dapat menimbulkan keausan lebih cepat yang berakibat fatal kalau didiamkan.
Suara mesin akan terdengar kasar karena timbul gesekan akibat pelumas yang penyebarannya tidak merata. Akibatnya, parts mesin berpotensi macet dan berujung rusak karena keausan yang terjadi.
Apalagi kalau sampai mesin mengalami overheat dan tidak menyadarinya, risikonya bisa sampai turun mesin untuk perbaikan yang memakan waktu dan biaya yang besar.
Karena itu mengapa pemilik wajib mengukur volume oli mesin lewat dipstick secara berkala untuk memastikan takarannya sesuai standar yang ditentukan. [afs]