WahanaNews.co, Jakarta - Platform media sosial X, yang sebelumnya bernama Twitter, bakal mengatur ulang tampilan berita di lini masa. Nantinya, unggahan berita (news) hanya muncul gambar tanpa judul imbas pemangkasan link atau tautan.
Perubahan terbaru yang dipelopori oleh sang pemilik Elon Musk ini berdampak pada penerbit berita di situs tersebut.
Baca Juga:
Misteri Tewasnya Jurnalis di Tanah Karo: Diduga Dibakar karena Beritanya?
Laporan perubahan tampilan ini pertama kali dilaporkan oleh Fortune pada Senin dan dikonfirmasi dalam sebuah postingan dari Musk di hari yang sama.
"Ini datang dari saya secara langsung. Akan sangat meningkatkan estetika," kicaunya.
Melansir CNNIndonesia.com, perubahan tampilan itu membuat platform tidak akan lagi menampilkan berita utama dan teks dari tautan berita, melainkan hanya gambar utama. Hal ini disebut membatasi kemampuan pengguna untuk melihat teaser konten sebelum mengkliknya.
Baca Juga:
Ketua LADN Taput Imbau Hentikan Sebar Berita Hoaks dan Ajak Turut Ciptakan Pemilu Damai 2024
Saat ini, tautan berita muncul di linimasa pengguna masih dilengkapi dengan gambar, alamat sumber, dan rangkuman judul.
Pengemasan unggahan berita seperti ini membantu menarik klik dari pengguna dan membantu penerbit berita mendapatkan pembaca.
Melansir The Guardian, langkah ini diduga merupakan upaya untuk mendorong pengguna mendaftar ke layanan premium X.
Pasalnya, dengan link yang dipersingkat, pengguna cenderung menyertakan lebih banyak teks di dalam postingan mereka. Sementara, layanan premium memungkinkan satu posting hingga 25 ribu karakter.
Belum jelas bagaimana hal ini akan mempengaruhi pengiklan di platform tersebut, yang diklaim oleh Musk pada bulan Juli memiliki 540 juta pengguna bulanan.
Dengan perubahan ini, Musk mempromosikan X sebagai platform yang lebih relevan bagi para pembuat konten.
Pelanggan premium sekarang dapat memposting video yang lebih panjang dan pelanggan juga menerima pendapatan dari penjualan iklan.
Musk telah membuat sejumlah perubahan mendadak di Twitter sejak ia mengambil alih sebagai pemilik pada Oktober 2022.
Banyak di antaranya dinilai berdampak negatif pada media berita yang merupakan sebagian besar basis penggunanya.
'Musuh' media
Orang terkaya dunia versi Forbes ini juga pernah menangguhkan akun Twitter sejumlah jurnalis yang diklaim men-doxing lokasinya, menghapus verifikasi dari banyak tokoh media, dan mencoba meluncurkan usaha jurnalistik sendiri lewat proyek Twitter Files.
Pada proyek itu, ia meminta wartawan mempublikasikan 'investigasi' secara langsung di platform.
"Jika Anda adalah seorang jurnalis yang menginginkan lebih banyak kebebasan untuk menulis dan penghasilan yang lebih tinggi, maka terbitkanlah langsung di platform ini!" tulisnya di akun Twitter miliknya.
Setelah mengambil alih Twitter, Musk juga membubarkan departemen humas dan berhenti menanggapi permintaan pertanyaan media dari para wartawan.
Permintaan komentar pun hanya dijawab dengan emoji poop. Ketika dihubungi The Guardian untuk dimintai komentar, Selasa (23/8), X hanya menjawab dengan balasan otomatis.
[Redaktur: Alpredo Gultom]