Saling puji
Kedua pria itu saling memuji berulang kali. CEO Tesla tersebut memuji Trump atas keberaniannya dalam upaya pembunuhan terhadapnya bulan lalu. Sementara, Trump memberi selamat kepada Musk atas kesediaannya untuk memecat para pekerja yang menuntut kondisi yang lebih baik.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
"Anda pemangkas [pekerja] terhebat," kata Trump.
"Maksud saya, saya melihat apa yang Anda lakukan. Anda masuk, Anda hanya berkata: 'Anda ingin berhenti?' Mereka mogok kerja - saya tidak akan menyebutkan nama perusahaannya - tetapi mereka mogok kerja. Dan Anda berkata: 'Tidak apa-apa, kalian semua pergi'," lanjutnya, diduga terkait kasus di Twitter, sebelum jadi X.
Musk, orang terkaya di dunia, mengumumkan dukungannya untuk Trump tak lama setelah percobaan pembunuhan itu. Meskipun, Partai Republik menentang dukungan negara untuk produsen mobil listrik seperti Tesla.
Baca Juga:
Agar Elon Musk Buka Kantor X di RI, Kominfo Atur Strategi
CEO SpaceX itu sempat mendukung Presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden pada Pilpres 2020 walau kini dia berbelok ke kelompok kanan.
"Saya pikir kita berada di persimpangan jalan takdir, peradaban, dan saya pikir kita perlu mengambil jalan yang benar, dan saya pikir Anda adalah jalan yang benar," klaim Musk kepada Trump saat wawancara tersebut.
Obrolannya dengan Musk menawarkan Trump kesempatan tanpa sensor untuk mengungkapkan keluhan, tudingan, dan klaim yang dilebih-lebihkan atau bahkan salah.