WahanaNews.co | Zach King, YouTuber kondang membongkar pendapatan bulanan dari konten yang ia buat di Shorts, salah satu fitur video pendek mirip TikTok yang ada di YouTube.
Mulai 1 Februari, YouTube meluncurkan program bagi hasil konten di Shorts yang telah lama ditunggu-tunggu oleh para YouTuber.
Baca Juga:
Fakta Mengejutkan, Tersangka Pemerasan Ternyata Eks Satpam Ria Ricis
Seperti diberitaan CNBC Indonesia pada dasarnya, program itu mengumpulkan semua pendapatan yang dihasilkan melalui iklan Shorts, lalu mendistribusikan kembali sekitar setengah dari uang tersebut ke konten kreator. Hitungannya berdasarkan jumlah penayangan, kelayakan, dan lainnya.
Lantas, berapa penghasilan yang bisa didapat YouTuber dari konten Shorts?
Zach King mengungkap pendapatan yang ia peroleh melalui akun Twitter @zachking dengan menyertakan gambar tangkapan layar (screenshot).
Baca Juga:
Viral Pejabat Kemenhub Rayu Youtuber Korea Mampir ke Hotel
Dari laporan tersebut, King memiliki jumlah views sebanyak 196,4 juta dan menerima keuntungan sekitar US$2,918 (Rp 44,7 juta)
Hasil yang didapatkan tidak bisa dikatakan sebagai "keuntungan". Sebab, per 1.000 views hanya dihitung US$ 0,02 (Rp 306 ) saja.
Namun, King menilai bahwa pendapatan yang dihasilkan di Shorts jauh lebih menguntungkan ketimbang monetisasi konten di TikTok ataupun Instagram.
"Bulan pertama di program #YouTubeShorts sudah usai, inilah pendapatan saya. Sebagai konteks, (angka) ini dua kali lebih baik dibanding monetisasi di TikTok dan jauh lebih baik daripada monetisasi di Instagram," tulis King.
King berusaha tidak mementingkan bahwa sebenarnya hasil yang ia terima tidak sebanding dengan jumlah views yang ia dapatkan. Ia berusaha melihat dari sisi positif dan optimis bahwa program monetisasi di YouTube bakal tumbuh positif dan menguntungkan YouTuber.
"Ketika saya melihat (jumlah views) hampir 197 juta per bulan. Saya tidak melihat pendapatan yang saya terima dari platform (YouTube), saya melihat exposure (jumlah konten yang dilihat), CPM (cost per mille) saya, serta biaya yang harus didapatkan" jelas King.
Ia mengakui bahwa saat ini biayanya sangat rendah jika dibandingkan dengan exposure, itulah mengapa ini bukan tentang berapa yang didapat, tapi ini tentang membangun citra.
"Dugaan saya adalah monetisasi YT perlahan-lahan akan naik selama bertahun-tahun dan menguntungkan pembuat konten, tetapi keterpaparan dan angka seperti ini akan lebih sulit dicapai" kata dia. [tum/cnbcindoesia]