WahanaNews.co | Satgas Pangan Polda Jawa Tengah mendapati 150 lokasi stok minyak goreng menumpuk di beberapa depo dan gudang di wilayah Pekalongan.
Polisi menduga penumpukan terjadi karena pemilik membeli minyak goreng dengan harga lama.
Baca Juga:
Kemenkop UKM Tidak Pernah Melarang Warung Madura untuk Beroperasi 24 Jam
"Mereka membeli minyak goreng dengan harga lama ketika harga masih Rp 21 ribu per liter. Apabila mereka menjual dengan harga di bawah itu, tentu saja mereka tidak mau merugi," kata Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jateng AKBP Rosyid Hartanto, Senin (21/3).
Dia meminta agar satgas pangan polres Pekalongan segera menggelar temuan tersebut dan melaporkan hasilnya ke Polda Jateng.
"Segera tindak lanjuti dan kami minta segera melaporkan hasilnya ke satgas pangan tingkat Polda," ungkapnya.
Baca Juga:
Menkop UKM Harapkan PLUT KUMKM Bangun Fondasi Anak Muda Kreatif Masuk Industrialisasi
Pengecekan yang dilakukan di beberapa sejumlah toko modern yang kosong stok minyak goreng karena belum adanya pengiriman dari distributor.
Mesti demikian, berdasarkan hasil pemantauan di 150 lokasi diketahui kebutuhan minyak goreng harian sebanyak 41.492 liter. Sedangkan stok minyak goreng yang ada 47.229 liter.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy menerangkan satgas pangan akan terus melakukan pemantauan dan sidak bersama Disperindag dan dinas pasar maupun koperasi dan UMKM.
"Ini dilakukan untuk memastikan stok minyak tetap tersedia dan terdistribusi dengan baik ke masyarakat. Kita pastikan tidak ada penyelewengan maupun penyimpangan yang tidak sesuai peruntukannya," kata Iqbal. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.