WahanaNews.co | Bandara Soekarno-Hatta memperkenalkan terobosan di industri hospitality melalui Digital Airport Hotel.
Adapun pada tahun ini Digital Airport Hotel kembali membuat
terobosan baru dengan menyediakan Roombox
yang merupakan kamar serupa kapsul namun dengan dimensi yang lebih luas dan
cukup untuk 2-3 orang.
Baca Juga:
Imbas Kebakaran Pabrik Plastik Dekat Soetta, 47 Pesawat Tunda Mendarat
Digital Airport Hotel yang
dikelola PT Capsule Indonesia pertama kali dibuka pada 10 Agustus 2018 di
Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dengan 120 kapsul futuristik atau kamar
dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan traveler
yang membutuhkan keringkasan, kepraktisan, kecepatan dan sangat mementingkan
bujet.
Di setiap kapsul seluas 1,3 meter x 2
meter ini terdapat sejumlah fasilitas seperti televisi, headphone, kasur,
bantal, selimut, 2 USB charging port,
ambience light, pendingin udara, WiFi
super kencang, dan cermin.
Terdapat juga loker dan shower room di area hotel yang dapat
digunakan oleh pelanggan.
Baca Juga:
Polresta Bandara Soetta Salurkan Bantuan Peralatan Olahraga untuk Masyarakat Sekitar
Melihat permintaan yang tinggi, Digital Airport Hotel kemudian pada
Februari 2020 membuka layanan di Terminal 2 dengan jumlah kapsul sebanyak 110
kapsul.
"Konsep hotel kapsul ini terintegrasi
dengan konsep pengembangan smart airport
atau digital airport di Bandara
Soekarno-Hatta. Di Terminal 3, hotel kapsul sudah ada pada 2018, dan pada
Februari 2020 ada di Terminal 2. Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara
pertama di Indonesia yang memiliki hotel kapsul," ujar Direktur Utama Angkasa
Pura II, Muhammad Awaluddin, dalam keterangan resmi, Minggu
(7/3/2021).
Di sisi lain, keberadaan hotel kapsul
juga mengakomodir tumbuhnya permintaan traveler terhadap
penginapan di bandara.
Pada kesempatan yang sama, Direktur PT
Capsule Indonesia, Rudy Josano,
mengatakan, setiap tahunnya penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta sekitar
60 juta penumpang.
"Jika 5% saja membutuhkan
penginapan atau hotel, seberapa luas space
yang harus disediakan kalau untuk hotel seperti biasa? Untuk hotel kapsul ini
cukup dibutuhkan space seluas 400
meter persegi untuk 120 kapsul yang nyaman dan aman," jelas dia.
Adapun pada tahun ini Digital Airport Hotel kembali
memperkenalkan terobosan baru di industri hospitality
dengan menyediakan Roombox yang
merupakan kamar serupa kapsul namun dengan dimensi yang lebih luas dan cukup
untuk 2-3 orang.
"Roombox
ini untuk memenuhi permintaan pelanggan yang ingin menginap 1 kamar berdua,
misalnya ada orang tua bersama anak 12 tahun. Karena, untuk kapsul hanya
diperuntukkan untuk 1 orang saja," ujar Rudy Josano.
Roombox ini terletak di Digital Airport Hotel Terminal 2, di
dalam satu area dengan hotel kapsul.
Fasilitas yang tersedia di dalam Roombox adalah kasur untuk 2-3 orang,
meja dan kursi kerja, televisi, pendingin udara.
"Seluruh proses pembuatan Roombox ini dilakukan di dalam negeri,
benar-benar produk lokal dan menjadi kebanggan kita semua," ujar Rudy Josano.
Lebih lanjut, Rudy Josano menjelaskan
bahwa pelanggan hotel kapsul ini berasal dari seluruh kalangan traveler mulai dari tujuan wisata hingga
bisnis.
"Hotel kapsul di Bandara Soekarno-Hatta
ini benar-benar breakthrough, karena
mampu menyediakan hotel untuk berbagai keperluan termasuk bagi yang menunggu
transit. Bahkan ada pelanggan kami dari Middle
East yang selama 1 minggu menyewa kapsul, sementara dia melakukan bisnis di
Jakarta. Ada juga satu keluarga dari Makassar yang sengaja terbang ke Bandara
Soekarno-Hatta hanya untuk merasakan menginap di hotel kapsul," ujar Rudy
Josano.
Di tengah pandemi ini, Digital Aiport Hotel juga menjalankan
protokol kesehatan secara ketat termasuk juga melakukan sterilisasi dengan UV
light terhadap setiap kapsul atau Roombox.
Adapun tarif untuk hotel kapsul di Digital Airport Hotel Terminal 2 dan
Terminal 3 adalah Rp 200.000 (9 jam) dan Rp 300.000 (24 jam).
Sementara itu, untuk Roombox dipatok Rp 450.000 -
Rp 500.000. [qnt]