WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sebanyak 47 pesawat mengalami holding atau tetap berada di udara dan menunda pendaratan di landasan pacu imbas asap tebal efek kebakaran pabrik plastik di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, pada Minggu (30/3) sore.
"Akibat dari kepulan asap kebakaran ini, terdapat 47 pesawat holding di langit Jakarta," kata Sekretaris Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, Hermana Soegijantoro, di keterangan resminya.
Baca Juga:
Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Utara Tinjau Lokasi Kebakaran di Pasar Muara
Istilah holding biasanya digunakan untuk mengartikan pesawat yang diminta terbang mengikuti pola berputar tertentu sambil menunggu instruksi dari Air Traffic Controller (ATC).
AirNav juga menjelaskan selain 47 pesawat yang terdampak terdapat satu pesawat melakukan penerbangan kembali ke asal bandara atau Return To Base (RTB) di Palembang.
Hermana menjelaskan holding dan RTB adalah prosedur penerbangan yang harus dilakukan bila terjadi kondisi cuaca buruk. Selain itu prosedur ini dikatakan sebagai upaya menjaga keselamatan pengguna jasa penerbangan.
Baca Juga:
28 Rumah Warga di Muara-Taput Hangus Terbakar, Kerugian Diprediksi Capai Miliaran
Dia juga memaparkan pihaknya langsung memutuskan membagi wilayah operasi Runway (RWY) sejak diketahui ada peristiwa kebakaran di sekitar Soetta pada pukul 14.00 WIB. Kepulan asap tebal disebut menjalar ke sisi udara bagian utara bandara.
Runway kedatangan semula RWY 24 dialihkan RWY 25R (25 right) hanya untuk keberangkatan dan RWY 25L (25 left) hanya untuk kedatangan pesawat. Pembagian ini dikatakan tertuang dalam Notam: A0894/25 hingga pukul 16.30 WIB.
Setelah kepulan asap dinilai mulai menipis, kemudian AirNav memutuskan RWY 25R dibuka kembali untuk pendaratan SJV 765 pada pukul 16.09 WIB, dan dapat mendarat dengan selamat.