WahanaNews.co | Dalam sejarah gempa bumi di Jepang,
beberapa gempa bumi dengan kekuatan 7,0 bahkan lebih telah menelan banyak
korban dan berdampak pada banyak aspek.
Beberapa
gempa bumi yang paling merusak telah terjadi hampir seabad lalu sementara gempa
bumi paling mematikan sudah dialami Jepang pada masa lalu.
Baca Juga:
Gempa Guncang Jepang, Jumlah Korban Meninggal Bertambah Jadi 6 Orang
Berikut
ini beberapa gempa bumi yang paling berdampak di Jepang, mulai dari menelan
banyak korban jiwa sampai menimbulkan tsunami, dilansir dariVoyapon,Minggu (14/2/2021).
1. Gempa
Kanto 1923
Baca Juga:
BMKG Pastikan Tsunami Dampak Gempa Jepang Tak Berdampak ke Indonesia
Dengan
lebih dari 100.000 korban jiwa, gempa besar Kanto atau Kanto daishinsai tercatat sebagai salah satu gempa bumi paling
mematikan dalam sejarah Jepang.
Gempa
berkekuatan 7,9 magnitudo yang melanda wilayah Kanto dan menghancurkan sebagian
besar Tokyo dan Yokohama ini terjadi pada 1 September 1923.
Buntut
dari gempa ini memicu kebakaran di kota secara besar-besaran sehingga angka
kematian meningkat menjadi lebih dari 140.000 orang.
Selain
menyebabkan kebakaran besar di wilayah metropolitan, gempa Kanto mengakibatkan
tsunami setinggi 12 meter yang melanda Teluk Sagami.
Teluk
Sagami terletak di bagian selatan Prefektur Kanagawa dan merupakan titik pusat
gempa dengan daratan teluk naik setinggi 2 meter selama gempa terjadi.
2. Gempa
Kobe 1995
Gempa
Kobe dikenal juga dengan Hanshin-Awaji
daishinsai. Gempa berkekuatan 7,3 ini melanda Kota Kobe pada 17 Januari 1995.
Pusat
gempa Kobe terjadi di 20 kilometer barat daya pusat kota Kobe dan 16 kilometer
di bawah permukaan bumi.
Lebih
dari 4.500 orang tewas dalam peristiwa tersebut. Dampaknya kepada infrastruktur
juga terlihat.
Jembatan
AkashiKaiky, yang kini berfungsi menghubungkan pulau utama Honshu dengan
Pulau Awaji, kala itu masih dalam proyek pembangunan.
Karena
gempa Kobe, pilar jembatan itu bergerak terpisah hampir satu meter jaraknya.
Kini,
setiap 17 Januari, Jepang merayakannya sebagai Hari Relawan Tanggap Bencana
atauBasai to Borantia
no Hi.
Selain
itu, Kobe Luminarie juga diadakan di
kota Kobe setiap Desember untuk memperingati para korban gempa.
3. Gempa
Tohoku 2011
Gempa
bumi terbesar di Jepang Timur ini terjadi pada 11 Maret 2011. Dengan 9,1
magnitudo, gempa Tohoku tercatat sebagai gempa terkuat di Jepang.
Gempa
ini terjadi di lepas pantai Sanriku di Prefektur Miyagi, sekitar 130 kilometer
bagian timur Sendai dan 370 kilometer timur laut Tokyo.
Gempa
Tohoku juga memicu tsunami setinggi 23 meter dan membanjiri lebih dari 500
kilometer persegi dari garis pantai Pasifik Jepang.
Akibatnya
terjadi bencana nuklir di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima sehingga
memberi julukan pada gempa Tohoku sebagai "bencana 3 kali lipat".
Sebanyak
15.899 orang dilaporkan meninggal dalam bencana tersebut dan 2.529 orang masih
dinyatakan hilang hingga saat ini.
Kerusakan
akibat gempa dan bencana nuklir itu membuat hampir setengah juta orang
kehilangan tempat tinggal mereka, baik apartemen maupun rumah.
Sama
seperti gempa bumi besar Kanto dan Kobe, gempa bumi Tohoku mengubah lempeng
tektonik.
Pulau
utama Honshu bergeser 2,4 meter ke timur, dan semenanjung Oshika di Prefektur
Miyagi tenggelam 120 sentimeter.
Dalam
beberapa hari dan pekan usai bencana, tercatat sekitar 500 gempa bumi dengan
kekuatan 5,0 hingga 7,0. [qnt]