WahanaNews.co | Istilah strawberry generations kini banyak diperbincangkan di berbagai platform media sosial (medsos), kenapa? Istilah ini disebut-sebut sesuai dengan kondisi generasi muda zaman sekarang.
Melansir dari laman resmi DKJN Kementrian Keuangan, Prof. Rhenald Kasali dalam kuliah online di youtube menyampaikan bahwa strawberry generations adalah generasi yang punya banyak gagasan kreatif tapi mudah menyerah dan sakit hati.
Baca Juga:
Mentan Amran: Yang Mau Kaya, Bergabung di Sektor Pertanian
Bisa kita lihat kan saat ini anak-anak muda banyak memunculkan ide-ide kreatif, sama banyaknya dengan ungkapan keluh kesah di media sosial.
Hal tersebut sesuai dengan penggunaan buah strawberry sebagai gambaran, buah ini memang terlihat cantik dan menawan, tapi juga mudah hancur bila ditekan.
Lantas, mengapa strawberry generations bisa muncul? Prof. Rhenald Kasali mengungkapkan 4 alasan berikut ini:
Baca Juga:
Garuda Boxing Camp, Sasana Tinju Polres Binjai Terbuka Untuk Umum, Yuks Disini Tempatnya Tunjukkan Kemampuanmu
1. Cara Didik Orangtua
Terjadinya strawberry generations tidak terlepas dari kekeliruan orangtua dalam mendidik anaknya.
Setting unrealistic expectation adalah kecenderungan orangtua yang menganggap anaknya paling baik dibandingkan yang lain.
Jika anak terbiasa dengan hal ini, mereka akan cenderung lebih mudah merasa kecewa dan sakit hati jika mengalami kondisi yang berbeda dari kebiasaan mereka.
2. Generasi Muda yang Mudah Lari dari Kesulitan
Anak muda sekarang memang kreatif dengan mencari cara yang lebih mudah untuk mendapat apa yang mereka inginkan.
Tapi ini juga membuat mereka cenderung menginginkan sesuatu yang instan, padahal untuk mencapai sesuatu seseorang harus melalui beberapa rintangan terlebih dahulu.
3. Narasi Orangtua yang Kurang Pengetahuan
Narasi-narasi keliru yang kerap dilontarkan orang tua pada anak juga bisa berpengaruh, lho.
Orangtua yang sering mengatakan anaknya moody akan membuat anak mudah percaya dengan label tersebut.
4. Self Diagnose
Banyaknya informasi yang beredar di media sosial memang memberi banyak dampak baik bagi generasi muda kita, mereka jadi lebih melek teknologi dan tahu beragam wawasan.
Namun, dampak baik tersebut juga diikuti dengan dampak buruk, anak muda sekarang memang lebih sadar akan pentingnya kesehatan mental, tapi mereka juga sembarangan mendiagnosis diri mereka sendiri terkena gangguan mental.
Inilah yang disebut self diagnose. Padahal untuk mengetahui apakah orang tersebut terkena gangguan mental atau tidak itu harus dilakukan oleh orang yang ahli di bidang tersebut.
Itulah 4 alasan mengapa bisa muncul istilah strawberry generations. [ast]