Meski terlihat garang, rupanya buaya juga bisa mengalami rasa sakit, hal itu dibocorkan langsung oleh Sashimi.
"Orang berpikir kalau buaya nggak akan merasakan sakit karena mereka nggak punya perasaan, tapi itu sebenarnya tak benar. Mereka sebenarnya punya lapisan jaringan kayak kulit di bawah sisik yang pada dasarnya adalah lapisan kulit yang menebal," terang Sashimi.
Baca Juga:
KDEI Taipei Sosialisasikan Kebijakan Barang Kiriman dan Bawaan PMI kepada Masyarakat Indonesia di Taiwan
Selain itu, Sashimi juga membocorkan titik lemah buaya, yang ternyata terletak di antara sisiknya.
"Jika kamu menyentuh titik lemah di antara sisik, mereka dapat merasakannya dan bereaksi terhadapnya," imbuh penjelasannya.
Meski ia mencintai hewan peliharaanya itu, ia mengakui kalau terkadang dibuat jengkel sebab barang pribadinya seperti sepatu kerap dirusak oleh sang buaya.
Baca Juga:
Dandim Hadiri Rapat Paripurna Pelantikan dan Pengucapan Sumpah Anggota DPRD Kabupaten Merangin
Sebagai informasi, buaya yang dipelihara oleh Sashimi ini adalah jenis buaya Amerika Selatan, yang biasanya diolah untuk masakan di Taiwan.
Buaya tersebut ternyata juga dijual cukup terjangkau, yaitu seharga 3.000 dollar Taiwan atau Rp 1,3 juta.
Saat ditanya mengapa dia memelihara buaya, rupanya Sashimi sudah menyukainya sejak kecil saat tinggal bersama neneknya di dekat hutan.