WahanaNews.co | Meski hak-hak perempuan sudah lama dikampanyekan, tapi sayang masih ada saja segelintir kelompok masyarakat yang masih menjunjung tinggi tradisi yang cenderung mengeksploitasi anak, mental, dan seksual perempuan,
Kehidupan sosial dan budaya mempunyai pengaruh besar pada kehidupan perempuan di seluruh dunia. Berikut ulasan selengkapnya.
Baca Juga:
Markas Begal Sadis di Medan Digerebek Polisi, Pelaku Remaja Positif Narkoba
1. Penggemukan Paksa Anak di Bawah Umur
Afrika Barat mempunyai sebuah tradisi yang mana anak perempuan dipaksa makan makanan yang tinggi kalori dan berlebihan dengan tujuan supaya tampak menarik untuk calon pelamar.
Menurut Huffpost, praktik yang disebut leblouh atau gavage ini sudah terjadi selama berabad-abad lamanya, utamanya di wilayah rawan kekeringan.
Baca Juga:
Sakit Hati Hutang Ditagih, Pria di Pasuruan Bunuh Endang dengan Sadis
Gadis-gadis yang mempunyai kelebihan berat badan dianggap lebih menarik ketimbang mereka yang kurus.
Mirisnya lagi, tradisi ini mulai dilaksanakan ketika anak perempuan masih berusia 6 bulan. Bukan hanya dengan makanan, anak perempuan di sana juga terkadang diberi steroid sampai obat penggemuk hewan untuk menambah berat badan.
2. Pukul Payudara dengan Besi Panas
Untuk ibu di Kamerun, pertumbuhan payudara pada anak adalah hal yang memalukan. Dikhawatirkan hal tersebut akan memicu terjadinya pelecehan seksual.
Menurut UN Women, para ibu di Kamerun dan sejumlah negara di Afrika lainnya akan memukuli dada anak perempuannya.
Sadisnya, mereka akan memakai besi panas atau batu untuk menghentikan pertumbuhan payudara. Akibatnya, para korban justru mengalami masalah fisik dan psikologis, seperti pembentukan kista, payudara cacat, puting susu terbalik, sampai tidak dapat menyusui anak mereka.
3. Potong Jari
Suku Dani yang ada di Papua juga mempunyai sebuah tradisi yang sangat ekstrem yang dinamakan dengan iki palek.
Tradisi ini dilakukan dengan cara perempuan harus memotong jari tangannya sebagai tanda kehilangan dan kesetiaan saat orang yang dicintainya meninggal.
Untungnya, tradisi ekstrem ini sudah dilarang di sana. Hanya saja, bila kamu ingin mengunjungi suku Dani di Papua, kamu masih bisa melihat sisa-sisa kekejaman tradisi tersebut di perempuan-perempuan tua suku Dani.
4. Memakai Cakram di Mulut
Ethiophia mempunyai tradisi kecantikan yang ekstrem dan menyakitkan. Perempuan di suku ini akan menggunakan cakram kayu atau tanah liat dengan ukuran besar di bibir mereka sebagai bentuk kecantikan dan status.
Cakram pertama biasanya dimasukkan ketika perempuan memasuki masa pubertas. Supaya cakram ini bisa dimasukkan, biasanya akan dilakukan pencabutan dua sampai empat gigi bawah.
Beberapa waktu kemudian, cakram ini akan digantikan dengan cakram yang ukurannya lebih besar. Hal ini akan terus diulang sampai cakram yang lebih besar bisa dimasukkan ke dalam mulut.
5. Pengasingan Perempuan Menstruasi
Beberapa bagian wilayah di Nepal mengharuskan perempuan yang sedang menstruasi atau baru melahirkan untuk diisolasi atau dipindahkan ke kandang ternak.
Mereka akan tinggal bersama hewan peliharaan, seperti sapi dan kerbau. Tradisi yang dinamakan chauppadi ini melarang perempuan memasuki rumah mereka sendiri dan menyentuh apa pun.
Dalam praktik tradisi tersebut, tidak jarang perempuan dikurung dalam gudang kotor yang dipenuhi dengan serangga dan kotoran serta bau busuk yang mengganggu sepanjang waktu.
Hal yang menjadi penyebab praktik kejam ini adalah karena perempuan dianggap kotor saat sedang menstruasi. [tum]