"Apabila ada kesalahan dalam tata cara mengasuh, seperti layaknya anak, orangtua harus minta maaf, 'maaf ya Nak karena kami tidak mengasuh kamu dengan baik, maaf karena tadi kamu jatuh, jangan marah'. Mereka juga kan memiliki rasa welas asih terhadap manusia," kata Furi.
Furi menampik anggapan memelihara boneka arwah adalah pesugihan. Sebab, tidak ada perjanjian tertentu dengan si boneka.
Baca Juga:
Menteri Perdagangan Tampung Keluhan Disaners Terkait Mahalnya Harga kain di Indonesia
"Tidak ada perjanjian apa pun untuk bikin kaya. Dia cuma anak asuh yang dididik, diasuh dengan baik, kita ajak tinggal di rumah di dalam boneka supaya kemudian mereka bisa menemukan jalan pulang ke Tuhan dan tidak dijadikan media untuk mengantarkan santet atau hal-hal negatif," tuturnya.
"Jangan anggap mereka sebagai Tuhan. Rezeki, keberuntungan, dan jodoh ada di tangan Tuhan. Anak asuh tetap anak asuh. Perlakukan layaknya anak asuh. Justru kita harus semakin baik dengan adanya mereka. Kalau ada rezeki, sisihkan untuk orang yang membutuhkan. Kalau sedang emosi, harus sadar karena anak asuh akan meniru orangtuanya," pungkas Furi. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.