Co-pilot dapat mengaktifkan kembali
autopilot, tetapi untuk menghindari kemungkinan tabrakan dengan lalu lintas
udara lainnya, ia menurunkan pesawat ke ketinggian sebelas ribu kaki dalam
waktu dua menit dan mampu mengurangi kecepatannya.
Lengan Ogden yang memegang sang kapten
sudah tidak mampu bertahan, akhirnya diganti dengan pramugara Simon Rogers
mengikatkan dirinya ke kursi pilot ketiga dan bergantung pada pergelangan kaki
pilot.
Baca Juga:
Minggu Perpisahan: Pendeta Ronal Sihombing Ucap Selamat Tinggal kepada Jemaat HKI Hariara Silaban
Pada saat ini, mereka semua mengira
Lancaster sudah tewas dan satu anggota kru menyarankan untuk melepaskannya, tetapi Ogden menolak, memikirkan keluarga Kapten.
Tekanan kabin telah seimbang, dan co-pilot mendapatkan instruksi pendaratan dari Bandara
Southampton.
Karena tangki bahan bakar pesawat
masih penuh, dia meminta landasan pacu yang panjang karena takut ban pecah, tapi pihak bandara hanya bisa mengamankan landasan pacu
berukuran biasa.
Baca Juga:
Peduli Keselamatan Pemudik, Personel Operasi Ketupat Toba 2024 di Tapteng Tutupi Lobang Jalan
Ogden berjalan mondar-mandir di lorong, mempersiapkan penumpang untuk pendaratan darurat, dan mengkhawatirkan nasibnya.
Kekhawatiran itu tidak perlu, karena ternyata Atchinson sanggup melakukan
pendaratan sempurna.
Penumpang dapat turun dengan selamat. Total
waktu kejadian itu hanya delapan belas menit.