WahanaNews.co | Amukan
seorang pasien positif Corona bikin heboh jagat maya. Amukan dia membuat APD
yang dikenakan oleh seorang tenaga kesehatan (nakes) robek hingga 2 satpam tertular
COVID-19.
Baca Juga:
Basuki: Penundaan Kenaikan Tarif Tol Akibat Pandemi, Tak Selalu Salah Pemerintah
Kejadian itu terjadi di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Dinarasikan, pasien Corona tersebut hendak kabur, padahal alasan sebetulnya
tidak seperti itu.
Dalam video yang beredar, pria tersebut disebut sebagai
pasien suspek COVID-19. Pasien pria yang tengah dalam keadaan diinfus itu
tampak mengamuk.
Dua orang sekuriti dan seorang tenaga kesehatan (nakes) yang
memakai APD terlihat memeganginya. Mereka berusaha menenangkan pria itu agar
tidak kabur.
Baca Juga:
Sri Mulyani Sampaikan Perkembangan Perekonomian Indonesia 10 Tahun Terakhir
Namun pria tersebut terus memberontak ingin melepaskan diri
dan kabur. Dia terlihat terus melakukan perlawanan saat dipegang oleh sekuriti
dan nakes tersebut. Sesekali, pria tersebut tampak batuk-batuk di depan
sekuriti dan nakes.
2 Satpam Positif
Corona
Aksi amukan itu berakibat fatal. Dua orang satpam yang
membantu mengamankan pasien tersebut tertular.
"Ya (satpam positif Corona) karena satpam ya membantu
menghentikan pasien namun tidak pakai APD," kata Kapolsek Pasar Minggu
Kompol Bambang Handoko, kepada wartawan, Rabu (23/6/2021).
APD Nakes Sobek
Selain menularkan Corona ke 2 satpam yang menjaganya, amukan
pasien Corona menyebabkan baju hazmat yang dikenakan dokter sobek.
"Mereka mengamuk karena mereka menginginkan kamar
dengan segera sehingga terjadilah seperti orang untuk melarikan diri,"
kata Bambang.
"Akhirnya ditahan oleh dokter dan dokter yang memakai
APD pun hingga sobek bajunya," sambungnya.
Pasien Minta Cepat
Dapat Kamar
Saat peristiwa itu berlangsung, Kompol Bambang mengungkapkan
kondisi RSUD Pasar Minggu sudah penuh. Meskipun sudah tiba di RS, pria tersebut
tak kunjung mendapatkan kamar perawatan. Hal inilah yang membuat pasien
mengamuk dan melawan petugas medis.
"Namun mereka mengamuk karena mereka menginginkan kamar
dengan segera sehingga terjadilah seperti orang untuk melarikan diri,"
sambung Bambang.
Saat ini, Bambang belum bisa memastikan apakah pasien
tersebut telah mendapatkan kamar atau dirujuk ke RS lain. Dia mengatakan
pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Kami di Pemprov DKI Jakarta mengimbau seluruh warga
meningkatkan kewaspadaan dan semakin taat protokol kesehatan, karena penularan
COVID-19 yang kian cepat. Patuhi aturan yang berlaku sebagai upaya kita bersama
dalam menekan penyebaran virus ini," tegas Kepala Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, di
Balai Kota Jakarta, pada Kamis (24/6).
Dwi memaparkan, berdasarkan data terbaru Dinas Kesehatan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 25.575 spesimen.
Dari spesimen itu, sebanyak 20.460 orang dites PCR, yang hasilnya 7.505 positif
dan 12.955 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes antigen hari terhadap 5.053
orang, dengan hasil 776 positif dan 4.277 negatif.
Dwi menjabarkan distribusi 7.505 kasus positif hari ini
adalah Kepulauan Seribu 2 kasus, Jakarta Barat 1.550 kasus, Jakarta Pusat 836
kasus, Jakarta Selatan 1.105 kasus, Jakarta Timur 2.310 kasus, dan Jakarta
Utara 954 kasus. Sementara itu, data kasus yang masih dalam proses verifikasi
sebanyak 748. [qnt]