WahanaNews.co | Nasi
merah kerap dianggap lebih menyehatkan ketimbang nasi putih. Karenanya, nasi
merah sering dianjurkan untuk dikonsumsi dalam program diet.
Baca Juga:
Efek Terlalu Banyak Makan Nasi Putih bagi Kesehatan
Namun, ahli diet Beth Czerwony justru berkata bahwa beras
merah tidak selalu menjadi pilihan terbaik.
Sekitar 20 persen dari asupan kalori manusia bersumber dari
nasi. Karena itu, nasi dianggap sebagai makanan paling penting di dunia. Lebih
dari 3,5 miliar orang mengandalkan nasi sebagai makanan pokok sehari-hari.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, para petani menanam lebih dari
100.000 varietas padi yang berbeda. Dari semua jenis beras yang nantinya diolah
menjadi nasi, nasi merah dan putih menjadi pilihan banyak orang.
Baca Juga:
Tips Mengonsumsi Nasi Bagi Pengidap Diabetes
Dua jenis nasi tersebut juga seringkali dibanding-bandingkan
manfaatnya untuk kesehatan. Namun, dari keduanya, nasi putih adalah yang paling
umum dikonsumsi karena proses memasaknya lebih mudah, masa simpan dapur yang
lebih lama, dan rasanya yang netral cocok dikombinasikan dengan apapun.
Biji-bijian utuh seperti beras dapat dipecah menjadi tiga
bagian utama, yaitu benih, dedak dan endosperma. Setiap komponen mengandung
berbagai mineral, vitamin, dan protein yang memberi nilai gizi yang berbeda-beda.
Beras merah mengandung komponen yang lebih lengkap dari
beras putih. Sebab, beras putih telah mengalami pemrosesan lebih sehingga
bagian endosperm yang mengandung banyak gizi hilang begitu saja.
Manfaat nasi merah Dibandingkan nasi putih, nasi merah lebih
banyak mengandung serat, mangan, magnesium, niasin, fosfor, dan vitamin B1.
Dengan kandungan gizinya yang lengkap itu, nasi merah juga mampu menurunkan
kadar kolesterol dan menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Nasi merah juga mengandung karbohidrat kompleks yang
membantu mengelola kolesterol dan menurunkan berat badan. "Nasi merah akan
membuat Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga membantu mengelola nafsu
makan," tambah Czerwony.
Sayangnya, nasi merah mengandung arsenik. Paparan arsenik
berlebihan dalam tubuh bisa mengganggu fungsi jantung, mata, pernapasan, hingga
memicu kanker.
Sebaliknya, tak selamanya nasi putih berbahaya untuk
kesehatan. Namun, kita perlu mengonsumsinya dalam jumlah wajar. Sebab, terlalu
banyak nasi putih juga meningkatkan risiko terkena diabetes. [dhn]