Di masa-masa awal beroperasi,
dikatakan hampir semua daerah di Sumatera masih sangat sulit diakses kendaraan
lantaran infrastruktur jalan yang tidak memadai.
Namun, hal ini tidak menjadi hambatan,
bahkan pada 1972, ALS justru menambah trayek baru untuk rute Banda Aceh,
Padang, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Palembang, dan Lampung.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Kunjungan Utusan Khusus Presiden ke Kawasan Otorita Danau Toba yang Minta Fokus Promosi dan Layanan Pariwisata
ALS juga memindahkan kantor pusatnya
ke Medan untuk memperlancar kegiatan operasional bisnis.
PO ALS mencapai masa jayanya ketika
Pelabuhan Merak dan Bakauheni terhubung melalui pelayaran Kapal Feri pada 1980.
Dengan membuka sejumlah trayek
langsung menuju berbagai wilayah di Jawa, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta,
Semarang, dan Surabaya, ALS menjadi lebih dikenal luas masyarakat sebagai bus
lintas Jawa-Sumatra.
Baca Juga:
Sampah Berserakan di Binjai, Pemko Janji Perbanyak Titik Bak Sampah Tahun Ini
Hingga kini, PO ALS masih terus eksis
di industri transportasi bus Tanah Air.
ALS melayani berbagai rute perjalanan
pulang-pergi, seperti Medan-Jakarta, Medan-Bandung, Medan-Malang, dan yang
terjauh adalah Jember-Medan (PP) yang berjarak sekitar 2.839 km, dengan waktu
tempuh 49 jam.
Seperti pernah dijelaskan Ketua Umum BusMania Community, Zaenal Arifin, saat
ini PO ALS masih menjadi perusahaan otobus dengan trayek terjauh.